Kembangkan Infrastruktur Digital, Menteri Johnny: Indonesia Buka Peluang Investasi untuk Uni Eropa

- 8 Juni 2022, 12:41 WIB
Menkominfo: Momen Mudik Lebaran Idul Fitri  Menjadi Indikator Indonesia Berhasil Kendalikan Pandemi Covid-19
Menkominfo: Momen Mudik Lebaran Idul Fitri Menjadi Indikator Indonesia Berhasil Kendalikan Pandemi Covid-19 /Humas Menkominfo

CHANELSULSEL.COM- Pemerintah Republik Indonesia membuka peluang bagi investor dari Uni Eropa untuk mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi atau infrastruktur digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan peluang investasi infrastruktur digital di hulu dan hilir masih terbuka lebar dengan adanya peningkatan penggunaan teknologi digital di kalangan masyarakat Indonesia.

“European Investment Bank ingin mengembangkan investasi di Indonesia. Sampai saat ini EIB sudah investment sekitar USD500 Juta , tetapi Bapak Duta Besar tadi menyampaikan European Investment Bank ini punya portfolio yang sangat besar, satu miliar dollar Amerika Serikat lebih yang bisa diinvestasikan di Indonesia,” ungkapnya usai menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Vincent Piket, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa 7 Juni 2022.

Baca Juga: Jaga Kedaulatan Digital, Menkominfo Tekankan Empat Sektor Strategis

dikutip Chanelsulsel.com dari kominfo.go.id, Menteri Johnny menyatakan Pemerintah Indonesia membuka ruang bagi EIB untuk investasi di sektor digital mulai dari infrastruktur digital di tingkat hulu (upstream) sampai hilir (downstream).

“Apakah itu fiber optic, fiberlink, satelit hingga base transceiver station, itu dibuka ruang dan di dalam downstream infrastruktur TIK seperti pusat-pusat data. Tidak saja pusat data pemerintah, tetapi juga pusat-pusat data sektor privat,” jelasnya.

Menkominfo menilai, saat ini Indonesia termasuk negara dengan konsumsi data perkapitanya masih kecil.

Baca Juga: Erick Thohir Bocorkan Kejahatan Segelintir 'Orang Kaya' Indonesia, Ambil Untung dari Pemerintah Lewat Subsidi

“1 watt per kapita jika perbandingkan dengan negara tetangga yang terdekat yang memiliki sekitar 100 watt per kapita. Dibandingkan dengan Jepang saja misalnya, negara mirip dengan Indonesia yang terdiri dari kepulauan, itu sekitar 10 watt per kapita. Berarti ada 10 kali lipat lagi potensi pengembangan kita. Pengembangan 10 kali lipat itu setara dengan sekitar 3 giga watt listrik,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Burhan Pajarrae

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x