Seminar Indonesia Emas di UIN Alauddin Makassar, Menghadirkan Dua Menteri Secara Daring

- 13 Juni 2022, 20:23 WIB
Seminar Indonesia Emas Uin Alauddin Makassar, Hadirkan 2 Menti
Seminar Indonesia Emas Uin Alauddin Makassar, Hadirkan 2 Menti /uin alauddin/

CHANELSULSEL.COM-Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar  menggelar seminar Indonesia Emas di Auditorium Kampus 2 UIN Alauddin Makassar, Jl Sultan Alauddin Romang Polong No 36, Samata, Gowa, Senin 13 Juni 2022.

Seminar ini menghadirkan dua sosok menteri secara daring.

Ialah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas serta Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nadiem Makarim.

Baca Juga: Kukuhkan Prof Mustari Menjadi Guru Besar, Rektor UIN Alauddin: Sematkan istilah ini

Selain itu, ada Motivator nasional Arvan Pradiansyah memberikan motivasi kepada mahasiswa UIN Alauddin Makassar

Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis juga hadir mengikuti seminar ini.

Seminar ini diinisiasi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Saya menginisiasi seminar ini dengan arah jelas untuk berupaya membekali dan membangun optimisme individu menuju Indonesia Emas 2045," ujar Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga: UNM-Kemendes PDTT Teken MoU, Komitmen Membangun dari Desa

Ia menilai sudah waktunya para mahasiswa PTKIN dan PTKIS untuk menapaki jalan menuju persaingan global di 2045.

Dalam menyiapkannya, mahasiswa diharap mampu mempertegas orientasi dan cita-cita.

"Khusus mahasiswa PTKIN dan PTKIS sudah mulai bangun dari pingsan dan keterlenaan berbagai fasilitas media. Harus terus dipertajam analisisnya. Pertegas orientasi dan cita cita untuk masa depan," ucap Yaqut Cholil.

Jangan hanya memikirkan saya harus bekerja saat lulus tapi kita harus meningkatkan kontribusi menjadikan indonesia di tahun 2045," sambungnya.

Baca Juga: Diduga Terlibat Organisasi Terlarang, Menteri Pendidikan AS Ditangkap Polisi, Kombes Zulpan Bocorkan Perannya

Mendikbudristekdikti Nadiem Makarim menyempatkan berbicara secara daring.

Ia banyak membahas tentang program MBKM sebagai upaya mencetak generasi emas.

Program MBKM memang memiliki konsep kebebasan belajar tanpa dibatasi ruang, waktu dan jurusan.

Setiap mahasiswa pun bisa mengikuti program ini untuk belajar mata kuliah lain yang diminatinya.

Baca Juga: Ketemu Hari Senin Terkadang  Menyebalkan, Ini Tips Jitu  Agar Lebih Bahagia


"MBKM melahirkan generasi muda yang memiliki motivasi kuat untuk ditularkan kepada masyarakat untuk tidak hanya mengejar ketertinggalan tapi melompat ke masa depan," ucap Nadiem Makarim.

Acara via Zoom dengan peserta  seribu orang hadir di auditorium secara luring  maupun secara daring

Peserta terdiri dari para  pimpinan PTKIN dan PTKIS Se Indonesia Timur Live Streaming pada Chanel YouTube Official UIN Alauddin.

Serta dihadiri para pimpinan fakultas, dosen dan para mahasiswa.

Baca Juga: Cerita I Lagaligo yang Melegenda dari Tanah Luwu, Mengalahkan Kisah Mahabarata

Motivator nasional Arvan Pradiansyah mengambil peran penting dalam seminar ini.

Dirinya memberikan motivasi tentang optimisme mahasiswa.

"Optimisme adalah confidence dikali hope. Confidence itu percaya diri sedangkan hope itu percaya tuhan. Itu yang harus ditanamkan kepada anak muda," ujar  Arvan Pradiansyah.

Dalam memberikan motivasi,  Arvan sesekali menggunakan media games sederhana.

Baca Juga: Hindari 7 Kebiasaan ini di Dalam Rumah, Akibatnya Bisa Mengundang Energi Negatif

Seperti games memilih warna burung yang menandakan kepribadian seseorang.

Para peserta terlihat antusias dengan motivasi yang diberikan.

Bahkan, ada 7 pertanyaan dilemparkan peserta kepada  Arvan.

Disisi lain, Prof Hamdan Juhannis menyatakan bahwa di 2045 nantinya merupakan puncak masa produktif generasi muda saat ini.

Baca Juga: Daftar Nama Walikota Makassar Dari Masa Pemerintahan Belanda Sampai Sekarang

Maka dari itu, diperlukan persiapan sedini mungkin agar masa tersebut tidak terlewatkan begitu saja.

"Generasi emas 2045 adalah bonus demografi terjadi usia produktif dikalangan bangsa Indonesia. Jadi, Bagaimana anak-anak ini mampu menangkap pesan perubahan. Artinya ketika mereka tidak siap maka akan tegilas dengan masa tersebut,"jelas Prof Hamdan Juhannis.***

Editor: Andi Uni

Sumber: UIN Alauddin Makassar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x