Siapa Dalang Dibalik Bisnis 'Short Time' di Ex Dolly Surabaya? Kala Wakil Rakyat Bereaksi Keras

- 9 Juli 2022, 13:52 WIB
Ilustrasi. prostitusi
Ilustrasi. prostitusi /Foto: Pixabay/

CHANELSULSEL.COM - Meski sudah resmi ditutup sejak 8 tahun lalu, praktik prostitusi terselubung di sejumlah bekas lokalisasi di Kota Surabaya, Jawa Timur rupanya masih beroperasi.

Siapa dalangnya? 

Aktivitas prostitusi terselubung ini dibenarkan oleh Anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafii.

"Sebenarnya tidak hanya eks lokalisasi Dolly saja, tapi juga Moroseneng, Sememi. Padahal di kedua eks lokalisasi ini sudah terdapat usaha padat karya yang dibuat oleh Pemkot Surabaya," kata Imam Syafii di Surabaya, Sabtu 9 Juli 2022.

Menurut Imam, hal ini diketahui pada saat dirinya melakukan penelusuran tengah malam dengan melintasi Jalan Girilaya yang tidak jauh dari depan Gang Dolly baru-baru ini.

Penelusuran tersebut, lanjut dia, dilatarbelakangi atas rasa penasarannya dengan adanya informasi bahwa di lokalisasi eks Dolly yang telah ditutup Pemkot Surabaya pada 2014, ternyata masih beroperasi.

Aktivitas transaksi seksual masih berlangsung di kawasan itu, tetapi dilakukan secara terselubung alias sembunyi-sembunyi.

Saat di lokasi, Imam mengaku tiba-tiba didatangi seorang pria sembari bertanya apakah sedang mencari teman wanita? Pria tersebut kemudian mengeluarkan ponselnya lalu memperlihatkan deretan foto wanita.

Jika setuju, lanjut dia, maka transaksi selanjutnya bisa dilakukan di wisma yang berkedok warung kopi.

Adapun tarifnya rata-rata Rp300 ribu untuk short time atau waktu singkat.

"Setelah saya gali, ternyata praktik prostitusi terselubung itu sudah berlangsung lama," kata Legislator Partai NasDem Surabaya

Mendapati hal itu, Imam berharap ada upaya serius yang bisa dilakukan Pemkot Surabaya dalam mengatasi persoalan sosial ini.

"Seharusnya tidak hanya melarang para wanita itu bermaksiat tapi juga dicarikan solusi yang manusiawi, agar mereka tidak terus menerus ke jalan sesat dan menyesatkan itu," kata dia.

Ia mengaku sudah menyampaikan temuan tersebut kepada 31 camat dan 154 se-Surabaya saat rapat dengan Komisi A DPRD Surabaya.***

Editor: Adi Irwansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah