Suka Konsumsi Makanan Cepat Saji? Ini Efeknya Bagi Kesehatan

- 3 September 2023, 17:02 WIB
Ilustrasi  makanan cepat saji- Suka Konsumsi Makanan Cepat Saji? Ini Efeknya Bagi Kesehatan
Ilustrasi makanan cepat saji- Suka Konsumsi Makanan Cepat Saji? Ini Efeknya Bagi Kesehatan /Pixabay.com

CHANELSULSEL.COM- Makanan cepat saji ( Fast Food) menjadi populer dan banyak menjadi pilihan karena penyajian yang cepat dan dengan mudah diperoleh

Namun, kebiasaan makan dengan mengkonsumsi makanan cepat saji secara berlebih akan berdampak buruk bagi kesehatan, baik pada anak, remaja, maupun dewasa.

Hal tersebut membuat jenis olahan masakan ini menjadi pilihan banyak penggemarnya.

Baca Juga: Hari ke 3 Makassar XBeauty Makin Rame, Chairul Tanjung Ikut Ramaikan Female Daily

Dilansir chanelsulsel.com dikutip dari PMJNews
Berikut lima efek samping jika mengkonsumsi fast food dalam porsi besar secara rutin.

1. Meningkatkan Resiko Stroke

Pemilik Enjoy Food Enjoy Life Nicole Rodriguez menyebut meskipun makanan cepat saji cocok sebagai bagian dari diet seimbang secara keseluruhan, mengonsumsi lebih dari satu kali makan setiap hari secara teratur akan meningkatkan asupan natrium.

Mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan jelas dapat melampaui batas tersebut.

Seiring waktu, asupan natrium yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.

Baca Juga: Waspada! Di Balik Kelezatannya, Ternyata Ini Bahayanya Sering Konsumsi Mie Instan

2. Berat Badan Bertambah

Jika Anda melihat pilihan di restoran cepat saji, makan burger, kentang goreng, dan soda dapat menambah setidaknya 1.000 kalori atau lebih dalam satu kali makan.

Mengkonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh Anda setiap hari seiring berjalannya waktu dapat menyebabkan penambahan berat badan.

3. Tingkatkan Resiko Diabetes Tipe 2

Sebuah studi review yang dipublikasikan menemukan bahwa mengkonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali sepekan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, sindrom metabolik, dan kematian akibat penyakit jantung koroner.

Jika Anda menderita pradiabetes, mengonsumsi makanan cepat saji tidak akan memberikan pola makan seimbang yang diperlukan termasuk mengisi separuh piring dengan sayur-sayuran, lebih sering memilih biji-bijian, dan mengkonsumsi protein tanpa lemak.

Baca Juga: Mie Instan Mahal, Ini Makanan Penggantinya

4. Tingkatkan Kadar Kolesterol

Salah satu masalah makan di sebagian besar restoran cepat saji adalah jumlah lemak jenuh yang bertambah dalam satu kali makan.

Berdasarkan pola makan 2.000 kalori, batas maksimal lemak jenuhnya adalah 22 gram per hari.

Anda dapat dengan mudah mengonsumsi 75 persen atau lebih asupan lemak jenuh dalam satu kali makan makanan cepat saji.

Dalam beberapa kasus, Anda dapat mengonsumsi 100 hingga 150 persen lemak jenuh maksimum harian yang direkomendasikan.

Baca Juga: Makan Mie Instan, Keseringan : Diantaranya Timbulkan Kanker

Telah diketahui bahwa asupan lemak jenuh yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kolesterol LDL (atau kolesterol jahat).

Pedoman Diet 2020-2025 merekomendasikan tidak lebih dari 10 persen total kalori Anda berasal dari lemak jenuh karena alasan ini.

5. Berpotensi Kekurangan Nutrisi

Jika mengonsumsi banyak fast food, Anda mungkin kehilangan nutrisi penting.

Pedoman Diet untuk Orang Amerika 2020-2025 mengidentifikasi empat nutrisi yang kurang dikonsumsi oleh semua orang Amerika, yaitu kalsium, serat, vitamin D dan potasium.

Serat, yang telah disebutkan di atas cenderung rendah pada makanan cepat saji. Anda mungkin tidak akan memenuhi kebutuhan tersebut.***

Editor: Imran Said

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah