CHANELSULSEL.COM - El Nino memicu terjadinya kekeringan atau musim kemarau untuk wilayah Indonesia secara umum. Sebaran suhu panas ini dimulai dari bagian timur Indonesia, lalu menuju ke wilayah Selatan.
Sehingga, provinsi Papua dan terdekatnya akan lebih dulu merasakan musim kemarau.
Baca Juga: Fenomena Matahari di Atas Ka'bah, Manfaatkan Untuk Koreksi Arah Kiblat
El Nino ini adalah gejala alam umum di kawasan Samudera Pasifik. Kehadiran El Nino tidak dapat ditentukan manusia, namun penyebarannya dapat dideteksi.
Peristiwa ini dapat berdampak pada sosial ekonomi. Kemungkinan terburuknya adalah sulitnya mendapat air bersih dan gagal panen bagi petani.
Karena dapat diprediksi pergerakannya, maka dapat dilakukan persiapan sejak dini. Kementerian Pertanian terlihat mulai rutin melakukan penyuluhan online melalui Youtube Kementan RI.
Penyuluhan tersebut dilakukan agar para petani siap dan punya strategi menghadapi kekeringan yang akan berlangsung lebih lama ini.
Kekeringan akan dirasakan signifikan di bidang pertanian (non rawa) dan perikanan.
Tapi, dampak berbeda akan dirasakan antara petani dan nelayan. Bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, akan merasakan dampak positif dari El Nino.
Baca Juga: 21 Restoran dengan Menu Jepang Terbaik di Makassar, Ada Sushi Tei, Lengkap Alamatnya
Manfaat El Nino adalah meningkatnya panen ikan nelayan, serta produksi petani garam. Bagi petani di kawasan rawa, ini juga menguntungkan karena kadar air lahan mereka berkurang.
Disamping itu, peristiwa ini turut memberi dampak pada sektor sosial ekonomi. Misalnya, langkanya air bersih dan gagal panen bagi petani.
Kemungkinan terburuk dapat terjadi di daerah hutan. Pemerintah dan masyarakat sekitar harus lebih waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan di musim kemarau yang berkepanjangan.
Baca Juga: Kemarau Akibat El Nino Diprediksi Terjadi Juni Mendatang, Berikut Penjelasan Ahli
Kebakaran hutan dapat menghasilkan asap yang tebal dan mengurangi jarak pandang mata. Dampak ini dapat berlangsung selama hitungan hari bahkan minggu.
Singkatnya, masyarakat akan menghadapi El Nino pada bulan Juni. Peristiwa ini diprediksi berakhir pada bulan Juli.
Maka, masyarakat perlu mempersiapkan diri supaya tidak rentan sakit di masa perubahan cuaca ini, hingga menyusun strategi yang baik dalam menghadapi kekeringan yang akan terjadi nanti.***