CHANELSULSEL.COM - Gejala awal dari El Nino adalah cuaca panas dan intensitas terjadinya hujan yang rendah.
Dilansir ChanelSulsel dari situs Badan Meteorologi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika p(BMKG), El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Saat pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah meningkat dan curah hujan di wilayah Indonesia menurun.
Baca Juga: Fenomena Matahari di Atas Ka'bah, Manfaatkan Untuk Koreksi Arah Kiblat
Ahli klimatologi BRIN, Dr. Erma Yulihastin menjelaskan prediksi waktu terjadinya El Nino di Indonesia.
“El Nino diprediksi mulai terjadi pada Juni dengan dampak kering meluas pada pad Juli, karena diikuti dengan potensi terjadinya IOD positif” tulisnya di akun twitter @Eyulihastin.
Ia menambahkan, kekeringan akan berlangsung cepat di bagian Timur (termasuk Papua) saat fenomena SPCZ menghilang.
Kekeringan baru akan melanda wilayah Selatan Indonesia di bulan Juni. Puncak El Nino terjadi di bulan Juli mendatang.