CHANELSULSEL.COM - Menurut BMKG, musim kemarau di Indonesia terjadi pada April-Oktober 2022, sementara musim hujan pada Oktober-April.
Namun, dibeberapa daerah masih sering terjadi hujan di bulan Juni 2022, hal itu disebabkan salah satunya faktor La Nina
Faktor suhu di perairan laut Jawa yang hangat juga ikut menjadi penyebabnya sehingga menyuplai lebih penguapan dan massa udara untuk terbentuknya awan hujan yang lebih banyak.
“Karena faktor tersebut, hingga saat ini hujan masih cukup sering terjadi di hampir semua wilayah. Musim kemarau diprakirakan pertengahan Juli-Agustus," kata Ahmad Ahmad Faiz Zyin, Forescater BMKG Kertajati dan Jatiwangi.
Baca Juga: Hukum Wudhu di Kamar Mandi dan WC, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Menurut dia, berdasarkan monitoring hujan, sampai saat ini masih masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Diprakirakan hingga bulan September nanti masih akan sering turun hujan dengan curah hujan antara 100 mm-300 mm per bulan. Curah hujan itu tergolong kategori menengah.
“Musim kemarau tahun ini kondisi hujannya di atas normal atau biasa disebut kemarau basah," kata Faiz Zyin.
Hingga September, masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang serta petir yang bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, pohon tumbang, dan lain-lain).