Forum Pimred PRMN Bersama BKKBN, dr Hasto: Stunting Pasti Pendek, Tapi Pendek Belum Tentu Stunting

18 Juli 2022, 13:56 WIB
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo menjelaskan tentang Stunting. /Fazriel Dhany/

CHANELSULSEL.COM- TREN pernikahan dini masih menjamur di kalangan remaja Indonesia. Bahkan belakangan, media sosial dihiasi potret ibu muda yang usianya diperkirakan masih belasan tahun.

Ironis, sebagian dari mereka tak tahu ada bom waktu yang menyertai keputusan nikah muda di samping histeria melepas masa lajang lebih awal.

Satu di antara banyak ancaman serius bagi masa depan keluarga hasil pernikahan dini adalah kasus stunting.

Baca Juga: Kominfo Ancam Blokir WhatsApp, Aplikasi Ini Menyusul

Hal ini yang dianggap perlu untuk di sosialisaikan kepada khalayak umum tentang pentingnya pengetahuan mengenai stunting.

Forum Pimred PRMN sebagai salah satu wadah yang bisa dimanfaatkan bagi Instansi Pemerintah maupun swasta untuk mempublish secara luas, tentang program atau  Informasi penting untuk diketahui masyarakat luas.

dr. Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN dalam acara Klarifikasi Forum Pimred PRMN yang ditayangkan di kanal Youtube pikiran rakyat pada hari senin 18 juli 2022 menjawab tentang masalah stunting yang jarang diketahui publik.

Dalam Forum yang dilaksanakan secara Daring tersebut diikuti 225 Pemimpin Redaksi yang tersebar diseluruh pelosok nusantara yang berada dibawah naungan satu payung Pikiran Rakyat Media Network.

Baca Juga: Berlaku Mulai Hari Ini 17 Juli, Aturan Baru Perjalanan Transportasi Dalam dan Luar Negeri

Adapun tema dalam acara tersebut 'Nikah muda Bikin Anak Stunting?'

dr Hasto Wardoyo dalam paparannya, Stunting memiliki 3 konsekuensi  yaitu

  • Pendek, Stanting pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting.
  • Kemampuan intelktualnya kurang atau perkembangannya terganggu tidak optimal
  • Prospeknya di hari tua, atau umur 40 tahun keatas sudah mulai bisa muncul saki-sakit.

Kesimpulannya stunting tidak produktif, menjadi beban bukan menjadi  modal untuk pembangunan

Sehingga Who memberi batasan toleransi bahwa stunting tidak lebih dari 20%. Dan target pemerintah semoga tembus 14% angka stunting di Indonesia.

Hasto menambahkan bahwa kontribusi dari perkawinan diusia muda saat ini rata-rata 22 perseribu.

"mereka yang pernah menikah dan sempat hamil usia rata-trata 15 sampai 19 tahun, sehingga kontribusinya cukup tinggi"katanya.

Baca Juga: Menag : Kuota Haji 2023 Berharap Bertambah, Akan Ada Kuota Khusus untuk Lansia

Ia menambahkan bahwa sebenarnya kontribusi dari kawin diusia muda, karena sebetulnya dia itu masih tumbuh, namun karena mengalami kehamilan jadi kalsiumnya terpaksa sebagian diambil oleh bayinya.

"orang yang masih tumbuh harus menumbuhkan orang lain, tambahnya".***

 

 

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Sumber: YouTube Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler