Perbedaan Henti Jantung dengan Serangan Jantung, Lihat Penyebabnya

- 11 Juli 2022, 14:00 WIB

CHANELSULSEL.COM- Henti jantung dan serangan jantung adalah dua kondisi yang berbeda. Namun, keduanya merupakan penyakit fatal yang harus diwaspadai.

Gangguan ini menyerang organ vital jantung dan bisa memicu terjadinya kerusakan permanen pada otak hingga menyebabkan kematian. Lantas, apa perbedaan antara kedua kondisi ini? 

Kedua kondisi ini sama-sama bisa menyebabkan jantung berhenti secara mendadak. Serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, sementara itu henti jantung disebabkan oleh gangguan irama jantung, yang disebut dengan penyakit ventrikel fibrilasi.

Baca Juga: Catat, Berikut 7 Minuman Turunkan Kolesterol Usai Konsumsi Daging Kurban

Kondisi ini membuat jantung mengalami gangguan sehingga hanya bergetar, bukan berdenyut untuk memompa darah. 

Penyebab Henti Jantung yang Harus Diwaspadai

Henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest tidak boleh disepelekan begitu saja. Secara umum, kondisi ini terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak dan ditandai dengan penurunan kesadaran hingga napas berhenti dilansir Chanelsulsel dari Halodoc.

Gangguan pada organ jantung ini terjadi karena proses pompa jantung berhenti karena ada gangguan listrik pada organ tersebut. Alhasil, aliran darah ke seluruh tubuh juga berhenti.

Jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat, henti jantung mendadak bisa menyebabkan terjadinya kerusakan otak permanen.

Baca Juga: Dr Zaidul Akbar: Resep Herbal Turunkan Gula Darah, Temukan Tipsnya Dalam Artikel Ini

Pada tingkat yang lebih parah, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan kematian. Pertolongan pertama perlu segera diberikan pada pengidap gangguan ini, berupa CPR atau kejut jantung untuk mencegah organ jantung berhenti bekerja. 

Gangguan ini disebabkan oleh penyakit ventrikel fibrilasi, yaitu kondisi di mana terjadi masalah pada proses memompa darah akibat adanya gangguan irama jantung.

Hal ini kemudian membuat ventrikel jantung hanya bergetar, bukannya berdenyut untuk memompa darah. Karena itu, ritme kerja jantung menjadi terganggu hingga bisa menyebabkan berhenti secara mendadak. 

Meski berbeda dengan serangan jantung, kedua penyakit ini faktanya saling berkaitan dan memiliki penyebab yang sama.

Risiko henti jantung atau serangan jantung nyatanya lebih tinggi pada orang yang mengidap penyakit jantung koroner. Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang bisa menjadi pemicu gangguan pada organ jantung. 

Baca Juga: Tips Jaga Kesehatan dengan Kurangi Konsumsi Garam

Lantas, Apa yang Dimaksud dengan Serangan Jantung?

Serangan jantung alias sindrom koroner akut adalah penyakit jantung serius. Kondisi ini terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan aliran darah sesuai kebutuhan.

Jadi, fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Jika dibiarkan begitu saja, kondisi ini bisa berakibat fatal hingga hilangnya nyawa. 

Terhambatnya aliran darah ke otot jantung memicu terjadinya serangan jantung. Penyebab utama kondisi ini adalah penyakit jantung koroner.

Penyakit ini terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah koroner, yaitu pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Sumbatan bisa terjadi karena ada timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah. 

Maka dari itu, penting untuk selalu memantau kadar kolesterol dalam darah sebab kolesterol yang tinggi bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung.

Baca Juga: Mengenal Kolesterol Jahat yang Menjangkiti Tubuh Anda, Simak Penjelasan dr DerSarkissian

Tumpukan kolesterol bisa diperparah dengan terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyumbat total pembuluh darah. Hal ini kemudian bisa menimbulkan serangan jantung.***

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Sumber: Halodoc


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah