Network
CHANELSULSEL.COM- Dalam rangka memperingati Hari Primata Indonesia yang jatuh pada tanggal 30 januari, beberapa komunitas gelar kampanye di poros karaenta Sulawesi Selatan
Mereka berdiri di beberapa titik dengan mengajak pengendara agar tidak memberi makan monyet
Diketahui bahwa jalan poros karaenta merupakan wilayah hutan yang berbatasan dengan kabupaten maros dan Bone
Baca Juga: Kades dan Bendahara Lombang Kabupaten Majene Kini Ditahan, Ternyata Ini Penyebabnya
Saat melintas Disepanjang jalan ini kerap dijumpai gerombolan monyet yang terkadang seolah menyapa pengendara
Para pengendara terkadang memberi makan setiap monyet yang berada di pinggir jalan, baik itu berupa pisang, roti atau makanan ringan yang lainnya
Para komunitas ini mengkampanyekan agar stop memberi makan monyet
Dilansir dari akun Instagram @Infokotamakassar pada 31 januari 2023 ada beberapa komunitas dengan akun @btn_bantimurungbulusaraung bersama @ballakonservasi_wallacea dan FFI IP Sulawesi, @faunafloraint gelar kampanye.
Baca Juga: Penipuan Mengatasnamakan Gubernur Sulsel, Warga Diminta Hati-hati
Kampanye penyelamatan Monyet Hitam Sulawesi di Karaenta, TN Babul, Peringati Hari Primata Indonesia, 30 Januari 2023.
Ada apa dengan Monyet khas Sulsel ini di Karaenta? Beberapa tahun terakhir, kerap dijumpai mengemis di jalan poros yang membelah habitatnya
Melalui kampanye ini, mengajak pengendara agar tidak lagi memberi makanan kawanan monyet di tepi jalan.
Baca Juga: 15 Warung Nasi Goreng Paling Maknyus di Kota Makassar Wajib Anda Coba, Ada Bu Ratu
Kampanye dihadiri lebih 50 peserta ini dilaksanakan di jalan poros Karaenta.
Beberapa komunitas turut serta berpartisipasi, beberapa di antaranya @kpe.bantimurung, @simbang_outdor, @sikolaale, dan @belantarakreatif.
Selain primata, juga dilakukan aksi kampanye perlindungan pohon langka: Kerih (Hope celebica), salah satu jenis pohon endemik Sulawesi.
Baca Juga: 20 Rekomendasi Warung Sate Paling Enak di Makassar, Ada Jaya Madura dan Arema 99
Jika monyet endemik ini bisa bercerita. Akan panjang curhatannya, Kami tidak butuh belas kasihmu wahai pengendara.
Makanan kami berlimpah rua, Hutan tempat kami hidup menyuplai berbagai macam buah kesukaan kami seperti beringin, dao, dan ropis.
Ada banyak lagi, termasuk serangga, jumlahnya melimpah.
Roti dan biskuit kalian, cukup untuk keluarga di rumah. Terima kasih sudah iba kepada kami.
Rasa iba itu cukup kalian pendam, Biarkan kami bebas mencari makan di hutan.
Baca Juga: Viral di Tiktok, Personil TNI Selamatkan Balita Gunakan Ember dari Banjir Manado
Sungguh kebiasaan memberi kami makan akan merubah perilaku kami. Menjadi terbiasa nongkrong di pinggir jalan. Jadinya malas mencari makan di hutan.
Padahal makanan kalian tidak cocok bagi kami. Bisa jadi makanan kalian membuat daya tahan tubuh kami berkurang.
Lagi pula, menunggu makanan dari kalian berisiko bagi kami. Beberapa anggota kami sudah ada yang tertabrak.
Belum lagi, lama-lama kami akan cukup agresif jika tak ada makanan buat kami. Itu jika kami sudah ketagihan loh.
Baca Juga: Resep Sop Saudara Khas Makassar Paling Nendang, Lengkap Bahan, Bumbu, Langkah dan Tips Penyajiannya
Jadi jangan salahkan kami jika suatu saat kami melompati kalian saat berkendara. Memalak makanan yang rutin telah kalian berikan.
So.. jika kalian sayang pada kami, mohon hentikan kebiasaan kalian. Tidak lagi memberi kami makan. Pliis pahami kami.***
