Ada 3 Kelompok Orang Beruntung dalam Al-Qur'an, Siapa Saja Mereka? Ini Pejelasan Gus Qayyum

- 29 Maret 2024, 14:41 WIB
Gus Qayyum
Gus Qayyum /nu.or.id/

CHANELSULSEL.COM -  KH Abdul Qoyyum Manshur (Gus Qoyyum) yang juga Pengasuh Pesantren An-Nur, Lasem Rembang, Jawa Tengah menjelaskan makna orang beruntung, sebagaimana yang terkandung di dalam Al-Qur'an. 

"Di dalam Al-Qur'an, beruntung itu dengan bentuk kata kerja, kata kerjanya aflaha yang berarti beruntung. Itu disebut di dalam Al-Qur'an sebanyak empat kali," ungkap Gus Qoyyum.

Penjelasan ini disampaikan saat Gus Qoyyum mengisi pengajian dalam rangka Peringatan Nuzulul Qur'an yang diadakan oleh Takmir Masjid Agung Rembang dan bertempat di serambi masjid, Rabu 27 maret 2024.

Baca Juga: Viral Polemik Film Kiblat, Bidang Fatwa MUI Angkat Bicara

Gus Qoyyum kemudian menyebutkan bahwa ada tiga kelompok yang masuk sebagai kategori orang beruntung.

1. Orang-orang khusyuk dalam shalat

Kelompok pertama adalah orang-orang yang bisa khusyuk saat menjalankan shalat. Gus Qoyyum kemudian mengutip beberapa ayat di awal Surat Al-Mu'minun. "Qad aflaḫal-mu'minûn; Alladzîna hum fî shalatihim khâsyi'ûn; Walladzîna hum 'anil-laghwi mu'ridlûn; dan seterusnya," kata Gus Qoyyum.

"Orang yang beruntung itu adalah orang yang shalatnya khusyuk. Kira-kira panjenengan itu berbuka dulu atau shalat Maghrib dulu, khusyuk mana? Makanya Islam mensunahkan berbuka dulu, tapi jangan lama-lama. Sebab shalat Maghrib itu batasnya sampai mega yang berwarna merah itu hilang," jelasnya.

Baca Juga: Inilah 10 Orang Pengacara yang Paling Berpengaruh di Indonesia, Ada Hotman Paris Hutapea

Menurut Gus Qoyyum, cara agar seseorang bisa khusyuk ketika sedang shalat adalah dengan melakukan pengelolaan hati. "Diperlukan pengelolaan hati yang baik, karena kalau kita hidup tanpa problem, kayaknya kok tidak bisa ya? Semoga Allah meringankan problem hidup kita," bebernya.

"Tapi kalau hidup tanpa masalah bisa tidak ya? Kelihatannya tidak bisa, selalu ada masalah karena hidup itu dinamis. Cuma mengelola hati dengan baik itu memang tidak mudah," tambah Gus Qoyyum.

Ia lantas membeberkan cara agar bisa mengelola hati, terlebih lagi resep ini cocok di akhir zaman. Di antaranya dengan berzikir dan tidur yang cukup. "Karena kalau tidur cukup itu tidak banyak mikir, usahakan tidurnya cukup. Daripada kita tidak tidur tapi ngerasani (membicarakan) orang, mending dibuat tidur," kata Gus Qoyyum.

Halaman:

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x