Mengenal Lebih Dekat Syekh Abdul Qadir Jailani, Maha Guru Tarekat Qadariyah, Cucu Nabi Muhammad SAW

11 Mei 2023, 20:29 WIB
Mengenal Lebih Dekat Maha Guru Tarekat Qadariyah, Syekh Abdul Qadir Jailani /Chanelsulsel

CHANELSULSEL.COM- Syekh Abdul Qadir Jailani merupakan Syekh Aulia yang sangat terkenal termasuk di Indonesia 

Syekh Abdul Qadir al-Jailani memiliki nama lengkap Abu Muhammad Muhyiddin Abdul Qadir al-Jailani bin Abi Shalih as Sayyid Musa bin Junki Dausit bin as-Sayyid Abdullah al-Jili bin as-Sayyid Yahya az-Zahid bin as-Sayyid Muhammad bin as-Sayyid Dawud bin as-Sayyid Musa bin as-Sayyid Abdullah bin as-Sayyid Musa al Juni.

Baca Juga: Usai Ramadan, Berikut 3 Amalan di Bulan Syawal, Sesuai Tuntutan Nabi Muhammad SAW

Beliau lahir di Jaelan, sebelah laut Kaspia, Iran. Tentang tahun kelahirannya, ada banyak sekali pendapat yang berbeda-beda. Abdul Razaq al-Kailani dalam Syekh Abdul Qadir al-Jailani: Guru Para Pencari Tuhan menyebutkan bahwa pendapat paling sahih ialah pendapat dari Ibn al-Jauzi yang mengatakan bahwa tahun kelahiran al-Jailani ialah 1 Ramadhan 471 H.

Latar Belakang Keluarga

Ibunda beliau adalah seorang keturunan Sayyidina Husain (cucu Nabi Muhammad SAW), sementara ayahnya ialah keturunan Sayyidina Hasan. Inilah yang membuat sebagian orang juga memanggil beliau dengan pangilan Sayyid. Jika dirunut secara silsilah, kesufian beliau barangkali menurun dari Kakek beliau pihak Ibu, yakni Syekh Abdullah Saumi.

Baca Juga: Pemuda Al Anwar Kecamatan Mapilli, Gelar Pawai Obor Takbir Sambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Ini Tujuannya

Kehidupan keluarga al-Jailani terbilang sederhana. Orangtuanya adalah petani yang menggarap sebidang tanah sekaligus sebagai peternak sapi. Sapi itu sendiri seringkali digunakan oleh al-Jailani sebagai alat untuk membajak tanah keluarga mereka.

Pada saat itu, kebanyakan penduduk Jailan bermazhab Hanbali, sehingga al-Jailani pun juga Hanbali. Hal inilah yang selanjutnya memantik keinginannya untuk pergi ke Baghdad sebagai pusat keilmuan mazhab Hanbali sekaligus kiblat ilmu pengetahuan di masa dinasti Abbasiyah.

Selepas mendapatkan ilmu pengetahuan dari kampung halamannya sendiri, al-Jailani kemudian pindah ke Baghdad pada tahun 1095 M pada usia 18 tahun.

Baca Juga: Pembangunan di Aspek Keagamaan, Pemkab Polewali Mandar Tekankan Pentingnya Kualitas di Dalam Masjid

Sebuah riwayat menyebutkan bahwa saat ia berangkat, ibunya memiliki 80 dinar warisan dari sang ayah yang akan diberikan semuanya kepada al-Jilani.

Hanya separuh yang al-Jilani ambil dari harta warisan tersebut, sisanya ia berikan kepada ibunya. Agar terhindar dari perampok, al-Jailani menyimpan uang itu di saku yang dijahit dibawah ketiak.

Selain menempuh pendidikan di Baghdad, al-Jailani juga diriwayatkan seringkali melakukan pengembaraan dalam rangka penyucian jiwanya. Sebagaimana diceritakan oleh al-Barzanji bahwa hal ini berlangsung selama lebih dari 25 tahun.

Baca Juga: Rahasia di Balik Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar

Kesibukan menuntut ilmu dan berkelana inilah yang juga membuat al-Jailani baru menikah saat sudah berusia 51 tahun. Tepatnya pada tahun 521 H. Ia memiliki 4 orang istri dan 49 anak. Diantara anak-anak tersebut, yang cukup dikenal ialah:

  1. Syekh Abdul Wahab putra tertua, adalah seorang alim besar, penerus dan pengelola madrasah almarhum ayahnya, beliau juga seorang pemimpin sebuah kantor Negara terkenal.
  2. Syekh Isa, seorang guru hadis dan hakim negara. Beliau dikenal juga sebagai penyair, bermukim di Mesir hingga akhir ayatnya
  3. Syekh Abdul Razaq, seorang alim dan ahli hadist yang mewarisi kecenderungan ayahnya yang menjadi masyhur di Baghdad.
  4. Syekh Musa yang hijrah ke Damaskus hingga akhir hayatnya.

Baca Juga: Qunut Subuh Wajib Atau Sunnah? Ini Pandangan Ulama

Al-Jailani wafat pada malam sabtu, 10 Rabiul al-Tsani 561 H/ 13 Februari 1166 M pada usia 91 tahun. Selama hidupnya, Al-Jailani tidak pernah menderita sakit keras kecuali menjelang wafatnya.

Al-Jailani mewariskan pemikiran-pemikirannya dalam berbagai kitab. Keturunan dan muridnya kemudian mendirikan suatu tarekat yang dikenal dengan tarikat Qadiriyah, tarekat yang kini memiliki pengikut dan pengaruh besar di dunia Islam termasuk Indonesia.***

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Tags

Terkini

Terpopuler