Penerapan Konsep Fisika, Hukum Bernoulli Pada Kapal Phinisi

21 Mei 2023, 08:52 WIB
Ilustrasi Kapal Phinisi - Penerapan Konsep Fisika, Hukum Bernoulli Pada Kapal Phinisi /

CHANELSULSEL.COM- Istilah phinisi merupakan sebutan suatu sistem layar, tiang-tiang, layar dan konfigurasi tali dari suatu jenis kapal layar Indonesia.

Kapal ini berasal dari suku di Sulawesi Selatan, dan secara luas dipakai oleh orang Bugis dan Makassar.

Dahulu, Phinisi digunakan untuk transportasi antar-pulau, kargo dan mencari ikan.

Baca Juga: K13 Menjadi Kurikulum Merdeka Banyak Berganti, PTS Menjadi SAS, Berikut Istilah istilah Baru

Sumber lain menyatakan bahwa nama pinisi berasal dari kata panisi (kata Bugis, berarti "sisip"), atau mappanisi (menyisipkan), yang mengacu pada proses mendempul.

Karena lopi dipanisi berarti perahu yang disisip/didempul. Kata panisi mengalami perubahan fonemis menjadi phinisi. 

Kapal Phinisi memiliki tujuh hingga delapan layar pada dua tiang.

Penerapan konsep fisika pada kapal Phinis cukup banyak, diantaranya gaya angkat pada badan kapal, dan gaya Bernoulli pada layar.

Baca Juga: Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan K13

Pada artikel ini, Kita akan membahas penerapan Hukum Bernoulli pada layar kapal Phinisi.

Pengertian Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli adalah hukum yang ditemukan oleh Daniel Bernoulli di awal abad kedelapan belas.

Giancoli (2001) menyatakan bahwa inti dari hukum Bernoulli adalah apabila nilai V tinggi = P rendah, dan V rendah=P tinggi. 

Singkatnya, kecepatan fluida berbanding terbalik dengan tekanannya. Dalam Halliday (1985) dijelaskan bahwa persamaan Bernoulli merupakan sebuah hubungan fundamental di dalam mekanika fluida.

Baca Juga: Ahli : Penyakit Tertentu dapat Diketahui dari Badan

Persamaan Bernoulli diturunkan dari hukum-hukum dasar mekanika Newton. Hukum ini dapat diturunkan dari teorema kerja-tenaga pada aliran fluida

Berikut persamaan hukum Bernoulli

Keterangan :

P1 = tekanan pada ketinggian-1 (Pa)

P2 = tekanan pada ketinggian-2(Pa)

p (rho) = massa jenis fluida (Kg/m^3)

v1 = kecepatan fluida pada ketinggian-1 (m/s)

v2 = kecepatan fluida pada ketinggian-2 (m/s)

h1 = ketinggian-1 (m)

h2 = ketinggian-2 (m)

Pengertian Hukum Bernoulli 

Baca Juga: Kenali Penyakit Batu Ginjal dan Ini Cara Pencegahannya

Hukum Bernoulli bisa  dikaitkan  dengan  pergerakan  angin. Angin atau udara mengalir  dari  tempat  yang  bertekanan  tinggi  ke  tempat  yang bertekanan rendah.

Penerapan hukum ini berlaku pada kapal layar.
Kapal layar bergerak berlawanan dengan arah mata angin.

Rahasianya, dengan memanfaatkan hukum Bernoulli. Ketika angin mengalir dan berhembus di sisi lain, layar akan bergerak dengan cepat dan mendorong kapal tersebut. 

Layar-layar yang menahan angin, membuat angin bergerak berbelok dari arah yang sebenarnya. 

Baca Juga: Meski Menyehatkan, Ini Resikonya Jika Makan Telur Terlalu Banyak

Dengan demikian, layar-layar menciptakan sebuah energi atau tekanan antara arah angin dan arah keel kapal.

Maka, kapal layar harus mempunyai dua buah layar yang dapat diatur sesuai arah tujuan.

Lengkungan kedua layar biasanya mirip dengan lengkungan yang ada pada sisi pesawat terbang.

Secara teori, lengkungan akan menerima kecepatan angin lebih besar dari kecepatan angin di belakang layar.

Baca Juga: Comeback ke Dunia Hiburan, Inara Rusli : Bahagia Banget!

Pergerakan angin pada lengkungan tadi akan meneyebabkan efek airfoil. Maka, timbul tekanan antara arah angin dan arah keel kapal.

Sehingga, kapal bergerak tegak lurus dengan arah angin.  Para nahkoda tidak dapat mengubah arah mata angin.

Namun, mereka dapat mengubah arah kapal layar mereka dengan menyetirnya menyerupai bentuk zigzag. ***

Editor: Imran Said

Tags

Terkini

Terpopuler