Honda Terus Produksi Kendaraan Listrik Secara Global

- 11 April 2023, 15:40 WIB
Mobil listrik Honda yang diperkenalkan di China
Mobil listrik Honda yang diperkenalkan di China /Autohome China/

 

CHANELSULSEL.COM- Honda akan memperkenalkan setidaknya 30 model kendaraan berbasis listrik secara global hingga tahun 2030. Dari target tersebut, perusahaan raksasa asal Jepang itu mengumumkan total produksi kendaraan nol emisi menjadi dua juta unit per tahun.

“Kami mempunyai visi misi untuk mencapai target karbon netral di segala produk kami dan juga aktivitas perusahaan,” ujar Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, Senin lalu

Baca Juga: Ingin Beli Mobil Listrik Wuling? Ini 19 Nama Dealer di Pulau Sulawesi, Lengkap Alamatnya, Ada Kotamobagu

Pada acara “Honda e:Technology Media Experience” yang digelar di Karawang, Jawa Barat, pria yang akrab disapa Billy itu mengungkap bahwa ini adalah upaya pencapaian target 100 persen elektrifikasi produk Honda pada 2040.

Dilkutip dari Antara, Ini artinya, perusahaan yang didirikan oleh Soichiro Honda itu akan berhenti memproduksi kendaraan bensin 17 tahun lagi.

“Peningkatan rasio kendaraan listrik kami adalah 40 persen di tahun 2030, 80 persen di 2035, dan 100 persen pada 2040,” jelas Billy.

Baca Juga: Tutorial Instalasi Charging Mobil Listrik Wuling

Selain elektrifikasi produk, dengan konsep "e:Technology" Honda juga berkomitmen mengatasi masalah lingkungan dan energi global dengan mewujudkan netralitas karbon untuk semua aktivitas perusahaan pada tahun 2050.

Di Indonesia, Honda akan mulai memasarkan dua model e:HEV (hybrid) pada tahun ini, dan akan diikuti oleh produk-produk elektrik lainnya dalam tahun-tahun mendatang, termasuk yang akan diproduksi secara lokal di Indonesia.

Lebih lanjut, Billy menyebut pihaknya terus kebut dalam hal riset perkembangan teknologi kendaraan listrik, utamanya teknologi baterai.



"Masih ada tiga hal yang menjadi concern, khususnya teknologi baterai yang masih mahal, kemudian model line up-nya masih sedikit, dan komponen yang masih terbatas. Jadi untuk atasi tiga aspek ini kami harus benar-benar riset dan penelitian, segmen dan model apa yang terbaik," imbuhnya.***

 

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x