Kemarau Akibat El Nino Diprediksi Terjadi Juni Mendatang, Berikut Penjelasan Ahli

- 27 Mei 2023, 09:24 WIB
Kemarau Akibat El Nino Diprediksi Terjadi Juni Mendatang, Berikut Penjelasan Ahli
Kemarau Akibat El Nino Diprediksi Terjadi Juni Mendatang, Berikut Penjelasan Ahli /Pexels

CHANELSULSEL.COM - Gejala awal dari El Nino adalah cuaca panas dan intensitas terjadinya hujan yang rendah.

Dilansir ChanelSulsel dari situs Badan Meteorologi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika p(BMKG), El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Saat pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah meningkat dan curah hujan di wilayah Indonesia menurun.

Baca Juga: Fenomena Matahari di Atas Ka'bah, Manfaatkan Untuk Koreksi Arah Kiblat

Ahli klimatologi BRIN, Dr. Erma Yulihastin menjelaskan prediksi waktu terjadinya El Nino di Indonesia.

“El Nino diprediksi mulai terjadi pada Juni dengan dampak kering meluas pada pad Juli, karena diikuti dengan potensi terjadinya IOD positif” tulisnya di akun twitter @Eyulihastin.

Ia menambahkan, kekeringan akan berlangsung cepat di bagian Timur (termasuk Papua) saat fenomena SPCZ menghilang. 

Kekeringan baru akan melanda wilayah Selatan Indonesia di bulan Juni. Puncak El Nino terjadi di bulan Juli mendatang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulteng Sabtu 27 Mei, BMKG : Pagi - Siang Hari, Palu dan Sigi Biromaru Diguyur Hujan

SPCZ atau Zona Konvergensi Pasifik Selatan adalah pita diagonal dari curah hujan yang tinggi dan konveksi atmosfer yang membentang dari ekuator ke wilayah Pasifik Selatan atau subtropik.

Demikian, fenomena El Nino berkaitan dengan arah gerak angin pasat. Berikut ini penjelasan ilmiah proses terjadinya.

Proses Terjadinya El Nino

Setiap beberapa tahun, fenomena El Nino hadir di samudera pasifik.

Di hamparan luas laut pasifik, ada yang disebut "angin pasat".  Angin ini bergerak atau bertiup dari timur ke barat dan mendorong air hangat di sepanjang daerah yang dilalui dalam perjalanannya,

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulsel Sabtu 27 Mei, Diprediksi 14 Daerah Cerah Mulai Pagi - Malam Hari, Termasuk Pare pare

Namun, pergerakan angin pasat berubah saat terjadi El Nino.

El Nino di awali dengan cuaca tropis pasifik  yang mengalami perubahan di lautan sekitar khatulistiwa.

Meskipun perubahan tersebut lambat, tetap saja dapat menyebabkan angin pasat melemah, atau bahkan berbalik arah.

Angin pasat yang melemah, mengakibatkan pergerakan air hangat ke sisi barat laut berkurang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulsel Sabtu 27 Mei, Diprediksi 14 Daerah Cerah Mulai Pagi - Malam Hari, Termasuk Pare pare

Atau Upwelling air dingin menjadi sedikit di sisi timur. Upwelling merupakan naiknya massa air di lapisan bawah ke permukaan.

Hal ini memungkinkan bagian yang biasanya dingin menjadi hangat dan membatalkan terjadinya perbedaan suhu yang biasa terjadi.

Bagian dingin bergerak , seiring pergerakan air hangat di wilayahnya.

Maka, terjadi perubahan pola curah hujan laut pasifik di bagian khatulistiwa, serta perubahan angin dalam skala besar.

Baca Juga: Menuju Kursi Panas Capres Partai Republik, Ron Desantis Atau Trump?

Perubahan angin ini mengakibatkan perubahan suhu dan curah hujan di berbagai belahan dunia.

Daerah tropi adalah yang paling terdampak. Misalnya, meningkatnya risiko banjir, dan musim kemarau,

Hampir di seluruh dunia, dampak El Nino dapat dirasakan melalui cuaca. Dampak secara tidak langsung dapat terjadi di bidang sosial-ekonomi.

Selain itu, di kawasan pasifik tropis, permukaan laut yang panas akan melepas energi dalam jumlah besar ke atmosfer. Maka, tahun-tahun El Nino termasuk dalam tahun terpanas bumi.**

Editor: Imran Said

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x