Hati- hati! Cacar Monyet Mudah Menular, Dapat Melalui Percikan Droplet, Berikut Gejalanya

- 29 Juni 2022, 15:01 WIB
Ilustrasi cacar monyet - Hati hati , Cacar Monyet bisa menular melalui droplet
Ilustrasi cacar monyet - Hati hati , Cacar Monyet bisa menular melalui droplet /Pixabay

CHANELSULSEL.COM  Cacar monyet atau  monkeypox pertama kali muncul di negara  Kongo


Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus  monkeypox

Awalnya, cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair.

Baca Juga: RAM 8GB Oppo A96, Performa Kencang untuk Gaming, Cek Harga

Seiring perkembangan penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Meskipun hingga saat ini belum muncul laporan kasus di Indonesia, namun sebaiknya kita tetap waspada.

Sebab penyakit ini dikategorikan berbahaya dan mudah menular dan dapat menular melalui percikan droplet.

Baca Juga: KPUD Makassar: Melalui Sistem Aplikasi Lindungi Hakmu, Pemilih Bisa Melihat Statusnya Terdaftar atau Tidak

Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia. Bisa ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi.

Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.

Dilansir chanelsulsel.com dikutip dari PortalJember.com melalui laman WHO, penularan pada manusia sangatlah terbatas.

Transmisi melalui partikel cairan pernapasan membutuhkan kontak antarmuka jangka panjang sehingga penyakit ini biasanya hanya menular kepada anggota keluarga.

Masa inkubasi atau interval dari infeksi sampai timbulnya gejala cacar monyet biasanya 6-16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5-21 hari.

Baca Juga: Catat 5 Provinsi Sebagai Ujicoba Penyaluran Produk Pertamina 1 Juli 2022, Sulsel Belum Termasuk

Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.

Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang.

Tidak ada perwatan khusus atau vaksin yang tersedia untuk infeksi virus cacar monyet. Namun wabah dapat dikendalikan.

Kemenkes meminta masyarkat tidak perlu panik dengan pemberitaan mengenai adanya penyakit cacar monyet yang kemungkinan dapat masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Piala Asia 2023, China  Mundur, Indonesia  Siap
Masyakat dihimbau untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan seperti cuci tangan dengan sabun.

Selain itu mencegah terkena cacar monyet yakni menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi jajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.

Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, serta menghindari kontak dengan hewan liar atau menkosumsi daging yang diburu dari hewan liar.

Sarung tangan dan pakaian pelindung perlu dikenakan saat menangani hewan sakit atau jaringan yang terinfeksi.***

Editor: Imran Said

Sumber: portaljember.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah