Baca Juga: Mudah Dilakukan Setiap Hari, Amalan Ini Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji
Melonjaknya harga minyak mentah mendorong naiknya harga bahan bakar yang pada gilirannya menaikkan biaya lainnya, mendorong inflasi hingga lebih dari 21%.
Seruan seorang menteri pemerintah untuk mengurangi minum teh guna mengurangi tagihan 600 juta dolar AS untuk teh impor membuat marah banyak orang Pakistan.
Mata uang Pakistan, rupee, telah jatuh sekitar 30 persen terhadap dolar AS pada tahun lalu.
Baca Juga: Kak Seto: Saya Tak Pernah Membela Pelaku Kejahatan Seksual
Untuk mendapatkan dukungan IMF, Perdana Menteri Shahbaz Sharif telah menaikkan harga bahan bakar.
Lalu, menghapuskan subsidi bahan bakar dan memberlakukan "pajak super" baru 10% pada industri-industri besar untuk membantu memperbaiki keuangan negara yang kembang kempis.
Pada akhir Maret, cadangan devisa Pakistan telah turun menjadi US$ 13,5 miliar, setara dengan hanya dua bulan impor.
Baca Juga: Diduga Diserang Hewan Buas, Belasan Ekor Kambing Mati di Indramayu
7. Turki