Network
CHANELSULSEL.COM - Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (purn) Susno Duadji ikut berkomentar mengenai kasus polisi saling tembak menembak di kediaman Kadiv Propam Polri non aktif Irjen Pol Ferdy Sambo.S
Ia mengaku, sejak awal dirinya menilai kasus tewasnya Brigadir J ini mudah diungkap.
Tak perlu ada tim khusus bahkan sampai Presiden Jokowi, Menko Polhukam hingga Kapolri turun tangan.
"Kenapa saya katakan berkali-kali, tkp-nya jelas, yang meninggal jelas, yang mengaku tanda petik menembak jelas, barang bukti senjatanya juga jelas, handphone jelas, CCTV walaupun mati juga jelas, selongsong ada, proyektil ada, darah ada, luka-lukanya juga nanti tergantung hasil visum, jadi jelas ceritanya," ungkapnya.
Baca Juga: Hasil Autopsi Brigadir J, Kapolri: Akan Disampaikan ke Publik
Menurut Susno Duadji, proses ekshumasi atau penggalian kembali jenazah yang telah dikuburkan dan autopsi ulang, akan mengubah alur cerita kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Ia menjelaskan proses ekshumasi dan autopsi sekaligus visum yang dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Jambi, akan menentukan jalan cerita dari kasus kematian Brigadir J yang awalnya disebut tewas karena tembak-menembak.
"Ini akan menentukan apakah jalan ceritanya atau kasusnya berubah atau tetap. Kan kasusnya ini adalah kasus tembak-menembak. Kemudian apakah menjadi kasus penganiayaan? Apakah kasus pelecehan seksual? Jadi akan berubah, tergantung hasil pemeriksaan," kata Susno dalam perbincangan di tvOne, Selasa malam, 27 Juli 2022.
Sebelumnya, makam Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat mulai digali sekitar pukul 7.30 WIB untuk keperluan autopsi ulang, Rabu (27/7/2022).
