Bejat, Ayah di Bekasi Tega Siram Istri dan Anaknya Air Keras, Kenji Jadi Buronan Polisi

- 24 Juni 2022, 07:53 WIB
PENJABAT Bupati Bekasi Dani Ramdan menjenguk Resila (2) di RSUD Kabupaten Bekasi, Cibitung, Rabu (22/6/2022). Beserta ibu dan neneknya, balita itu menjadi korban penyiraman air keras yang dilakukan ayahnya yang kini buron.*
PENJABAT Bupati Bekasi Dani Ramdan menjenguk Resila (2) di RSUD Kabupaten Bekasi, Cibitung, Rabu (22/6/2022). Beserta ibu dan neneknya, balita itu menjadi korban penyiraman air keras yang dilakukan ayahnya yang kini buron.* /Dok. Pemkab Bekasi/

 CHANELSULSEL.COM - Seorang ayah tega menyiram air keras kepada anak dan istrinya.

 Hal itupun menjadi trauma bagi korban.

”Mau emam cocis (makan sosis),” ucap Resila (2), di sebuah ruangan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi, Cibitung, Rabu 22 Juni 2022.

Dia masih terkulai dan tak berdaya dengan luka bakar di sebagian besar tubuhnya.

Kain perban membalut penuh dua tangan Resila, dari ujung jari hingga pangkal, dekat pundak.

Hampir seluruh badannya yang tersiram air keras pun, juga dibalut perban. Luka bakar juga ada di beberapa bagian kakinya.

Baca Juga: Cegah Perkelahian Kelompok, Polsek Manggala Makassar Amankan Dua Remaja Membawa Sajam

Air keras juga mengenai wajah cantik Resila. Bagian kanan wajahnya, dekat mata, mengalami luka bakar.

Awalnya, mata kanannya tidak bisa terbuka karena siraman air keras itu. Namun, kini telah membaik.

Kemarin adalah hari keempat balita cantik itu dirawat akibat siraman air keras oleh ayahnya, Kenji (26).

Selain Resila, Kenji juga menyiram air keras itu kepada istrinya Siti Hardiyanti (25) dan mertuanya, Siti Hartini (57).

Peristiwa menyeramkan itu terjadi pada Senin 20 Juni 2022 dini hari. Hingga kini, Kenji masih buron.

Resila, anak yang tidak tahu apa-apa itu, justru menderita luka paling parah. Dia dirawat terpisah, berbeda rumah sakit dari ibu dan neneknya.

Baca Juga: Adelita, Jamaah 'Cantik' Asal Takalar ini Paling Muda di Antara Calon Haji di Sulsel

Perlu empat dokter spesialis bedah untuk menangani lukanya. Peristiwa itu terjadi di sebuah kontrakan, Kampung Jagawana, Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi

Menurut aparat desa setempat, Nining, sebelum penyiraman itu, Kenji dan Hardianti kerap bertengkar. Aparat desa bahkan menjadi penengah.

Pertengkaran dipicu oleh Kenji yang tak bekerja sehingga tidak menafkahi keluarganya. Bukannya mencari kerja, Kenji malah sering mabuk-mabukan.

Hartini pun minta pisah ranjang dan tinggal bersama ibunya, Hardianti, di kontrakan itu.

Menurut polisi, penyiraman dilakukan Kenji saat para korban sedang tertidur. Kenji yang diduga mabuk, tiba- tiba mendobrak kamar kontrakan dan langsung menyiramkan air keras pada para korban.

Kapolsek Sukatani, Ajun Komisaris Wito mengatakan, Kenji melakukan itu karena kesal setelah berkali-kali istrinya minta cerai.

Kapolres Metro Bekasi, Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan memastikan, personelnya masih mengejar Kenji.***

Editor: Adi Irwansyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah