12 Mitos Seputar Kanker, Nomor 5 Sering Didengar

2 Juni 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi penderita, 12 Mitos Seputar Kanker, Nomor 5 Sering Didengar /

CHANELSULSEL.COM - Mudahnya akses informasi di internet, menyebabkan mudahnya berita bohong tersebar.

Apalagi, jika pembaca tidak mengecek terlebih dahulu kebenaran informasi sebelum membagikannya.

Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulsel Jumat 2 Juni , Bulukumba Diprediksi Hujan pada Pagi dan Siang hari

Teori atau anggapan yang secara ilmiah kurang tepat dapat menjadi miskonsepsi, bahkan menjadi mitos mengenai kanker. Dampaknya, akan timbul kekhawatiran yang tidak diperlukan.

Informasi yang beredar dapat mempengaruhi keputusan penderita dalam mencegah, atau mengobati penyakit kanker yang sedang dialami.

Berikut adalah beberapa mitos tentang kanker yang banyak beredar.

1. MITOS : Kanker Tidak Akan Sembuh, Sekalipun Diobati

Faktanya, sekitar 1 dari 3 penderita penyakit kanker dapat disembuhkan, jika terdeteksi dan diobati sedini mungkin.

Baca Juga: Kerap Dibuang, Ternyata Bonggol Nanas Punya Manfaat Bagi Tubuh, Simak Berikut Ini

Oleh karena itu, pengecekan kesehatan dan deteksi dini kanker seperti pap smear, mammogram secara rutin sangatlah penting. Hal ini juga berlaku bagi penderita kanker payudara, prostat, dan tiroid.

2. MITOS : Kanker Dapat Menular

Memberi dukungan kepada orang yang menderita kanker sangat baik dilakukan. Kanker tersebut tidak akan menular.

Sedangkan, pada transplantasi organ/jaringan lalu terkena kanker, itu karena organ yang diberikan berasal dari tubuh pendonor yang menderita kanker.

Namun, ada beberapa jenis virus yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker HPV dan Hepatitis. Virus tersebut menyebar melalui hubungan seksual, dan penggunaan jarum yang tidak steril.

Baca Juga: PLN Siap Dukung Program Kesehatan Doctor Share dr Lie Dharmawan II di Pulau Jampea

Virus Hepatitis dapat menyebabkan risiko kanker hati. Sementara, HPV dapat menyebabkan kanker Serviks.

3. MITOS : Konsumsi Gula Membuat Kanker Semakin Parah, Pemanis Buatan Dapat Menyebabkan Kanker

Sel kanker dapat menyerap gula lebih banyak daripada sel normal.

Tetapi, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan mengkonsumsi gula atau makanan manis dapat memperparah kanker.

Baca Juga: Link Pendaftaran PPG Prajabatan 2023, dan Jadwal Lengkapnya

Akan tetapi, diet yang tinggi gula dapat menyebabkan Anda kelebihan berat badan (obesitas) dan meningkatkan risiko diabetes.

Tidak ditemukan fakta yang menunjukkan pemanis buatan ini dapat menyebabkan kanker pada manusia.

Tetap konsumsi sesuai batas wajar dan jangan berlebihan.

4. MITOS : Stress  Meningkatkan Resiko Kematian Penderita Kanker

Bagi penderita kanker, sangat wajar untuk merasa sedih, marah, takut, bahkan putus asa.

Baca Juga: Dinas Sosial Kabupaten Selayar Kembali Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Bencana Untuk Warga Tambolongan

5. MITOS : Biopsi Tumor Mempercepat Penyebaran Kanker

Tim medis telah mengambil langkah atau prosedur yang tepat dan matang, untuk mencegah terjadinya hal tersebut.

Para tenaga medis juga telah ahli dan tidak sembarang mengambil tindakan. Perlu diingat, bahwa biopsi penting dilakukan untuk proses diagnosa, dan penentuan terapi kanker diperlukan.

6. MITOS : Kanker Faktor Keturunan

Sejauh ini, hanya 5-10% kanker disebabkan oleh faktor genetik dari orang tua Anda.

Meskipun mewarisi gen kanker, itu tidak otomatis membuat seseorang langsung terkena kanker. Bahkan, 90 sampai 95% kanker justru disebabkan oleh pola hidup. Misalnya, merokok, terkena radiasi, atau faktor usia.

Baca Juga: Link Cek Linieritas PPG Prajabatan 2023, dan Program Studi yang Dibuka

7. MITOS : Tidak Dapat Terkena Kanker Karena Tidak Memiliki Gen Kanker

Perlu diketahui bahwa kanker adalah mutasi genetik yang terjadi pada sel normal. Selain dari orang tua, mutasi genetik juga dapat berasal dari berbagai faktor seperti paparan asap rokok, radiasi, virus, atau zat kimia penyebab kanker lainnya.

Faktor yang meningkatkan risiko kanker misalnya obesitas dan diabetes.

8. MITOS : Herbal Menyembuhkan Kanker

Herbal tidak dapat menggantikan terapi medis kanker. Bahkan, terdapat beberapa herbal yang diketahui dapat membahayakan penderita kanker

Baca Juga: Hati-hati! WA Me Settings Bisa Bikin Whatsapp Error, Ini Solusinya

Jika digunakan bersamaan dengan kemoterapi dan terapi radiasi (misalnya ginseng, dan bawang putih).

Selalu diskusikan bersama tim medis kanker perihal terapi alternatif atau terapi komplementer. Sebelum, menentukan suplemen herbal dan vitamin yang akan dikonsumsi untuk mengurangi efek samping terapi kanker Anda.

9. MITOS : Udara Terbuka Membuat Kanker Semakin Parah

Berada di udara terbuka tidaklah membuat tumor atau kanker Anda tumbuh lebih cepat atau menyebar ke bagian tubuh Anda yang lain.

Baca Juga: Wujudkan Sebagai Kota Metaverse, Diskominfo Makassar Rapat Berbasis Virtual Reality

Jadi, tidak perlu khawatir untuk keluar rumah dan bersosialisasi dengan sahabat lain. Hal yang harus Anda diperhatikan adalah polusi udara.

10. MITOS : Handphone atau Gadget Dapat Menyebabkan Kanker

Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh mutasi genetik.

Handphone memancarkan radiasi yang sangat rendah frekuensinya, sehingga tidak sampai membuat mutasi genetik (merusak gen). Hal yang perlu Anda khawatirkan adalah jika handphone sampai membuatmu kecanduan!

11. MITOS : Terapi Kanker Lebih Membunuh Daripada “Kanker” Itu Sendiri

Terapi kanker seperti kemoterapi dan radiasi, dapat menyebabkan efek samping yang tidak enak dan terkadang serius.

Namun, seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu medis, terapi kanker saat ini sudah lebih dapat ditolerir efek sampingnya jika dibandingkan waktu terdahulu.

Penderita yang menerima terapi kanker dan manajemen efek samping, dalam waktu yang bersamaan dapat mengurangi tingkat keparahan efek samping, meningkatkan kualitas hidup, serta kepuasaan terapi yang lebih tinggi.

12. MITOS : Mendiamkan Kanker Adalah Solusi Terbaik

Hal ini tidaklah benar. Gejala kanker seperti benjolan pada payudara atau pencernaan yang tidak normal, tidak boleh di acuhkan.

Jangan biarkan rasa takut mencegah Anda mendapat pengobatan. Buat pertemuan dengan dokter untuk mendiagnosa kanker lebih lanjut, sehingga bisa mendapatkan pengobatan sejak dini.

Deteksi dini meningkatkan kelangsungan hidup yang lebih tinggi.***

Editor: Imran Said

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler