Terungkap, Ini Sosok Raden Saleh dalam Film Mencuri Raden Saleh

26 Agustus 2022, 19:00 WIB
Film aksi berbalut drama mengenai upaya enam anak muda membobol istana negara demi Mencuri Raden Saleh Apakah film ini memuaskan? /Instagram/mencuriradensalehfilm

CHANELSULSEL.COM - Film Mencuri Raden Saleh menjadi trending Google dan Twitter sejak ditayangkan secara resmi pada Kamis 25 Agustus 2022.

Sejak tayang di seluruh bioskop di Indonesia Kamis 25 Agustus 2022, Mencuri Raden Saleh berhasil meraih sebanyak 200 ribu penonton.

Mencuri Raden Saleh menampil sebuah aksi perencanaan operasi pencurian lukisan legendaris karya Raden Saleh.

Baca Juga: Film Mencuri Raden Saleh Hadirkan Money Heist Versi Indonesia, Simak Sinopsisnya

Lantas, siapa Raden Saleh yang karya legendarisnya akan dirampok pada film Mencuri Raden Saleh?

Dilansir Chanelsulsel.com dari Kemendikud, Raden Saleh Syarif Bustaman lahir di Terbaya, Semarang, Jawa Tengah.

Ia putra dari pasangan Mas Ajeng Zarip Husen dan Sayid Husein bin Alwi bin Awal, Bupati Terbaya pada waktu itu.

Baca Juga: Pengacara Brigadir J Laporkan Ferdy Sambo dan Istrinya Dugaan Laporan Palsu

Raden Saleh belajar banyak hal pada orang-orang yang ahli di bidangnya.

Ia belajar melukis di bawah bimbingan Antonie A.J Paijen dan J. Th. Bik.

Bakat dan kemampuannya ini membawa kesempatan bagi Raden Saleh untuk mengembangkan diri di Eropa.

Baca Juga: Deolipa Yumara Sentil Kak Seto, Ngapain Ngurusin Anaknya Ferdy Sambo? Bikin Malu Saya Aja

Tahun 1829, nyaris bersamaan dengan patahnya perlawanan Pangeran Diponegoro oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock, Capellen membiayai Saleh belajar ke Belanda.

Namun, keberangkatannya itu menyandang misi lain. Dalam surat seorang pejabat tinggi Belanda untuk Departemen van Kolonieen tertulis, selama perjalanan ke Belanda Raden Saleh bertugas mengajari Inspektur Keuangan Belanda, de Linge tentang adat-istiadat dan kebiasaan orang Jawa, Bahasa Jawa, dan Bahasa Melayu.

Ini menunjukkan kecakapan lain Raden Saleh.
Saleh kembali ke Hindia Belanda pada 1852 setelah 20 tahun menetap di Eropa.

Baca Juga: Putri Candrawathi Akui Berkontak Fisik dengan Brigadir J di Kamar, Refly Harun: Ngeri-ngeri sedap

Dia bekerja sebagai konservator lukisan pemerintahan kolonial dan mengerjakan sejumlah portret untuk keluarga kerajaan Jawa, sambil terus melukis pemandangan.

Namun dari itu, ia mengeluhkan akan ketidaknyamanannya di Jawa. "Di sini orang hanya bicara tentang gula dan kopi, kopi dan gula" ujarnya di sebuah surat.

Raden Saleh, ‘Sang Pelukis Raja’ ini meninggal pada Minggu 25 April 1880.

Baca Juga: Lirik Lagu Diam-Diam dari Misellia Ikwan, Mantan Jess No Limit

Tokoh romantisme Delacroix dinilai memengaruhi karya-karya berikut Raden Saleh yang jelas menampilkan keyakinan romantismenya.

Saat romantisme berkembang di Eropa di awal abad 19, Raden Saleh tinggal dan berkarya di Prancis.

Ciri romantisme muncul dalam lukisan-lukisan Raden Saleh yang mengandung paradoks.

Baca Juga: Viral dan Trending Di TikTok, Ini Dia Lirik Lagu Tiba Tiba Aku Melayang - Quinn Salman

Gambaran keagungan sekaligus kekejaman, cerminan harapan (religiusitas) sekaligus ketidakpastian takdir (dalam realitas).

Ekspresi yang dirintis pelukis Prancis Gerricault dan Delacroix ini diungkapkan dalam suasana dramatis yang mencekam, lukisan kecoklatan yang membuang warna abu-abu, dan ketegangan kritis antara hidup dan mati.

Lukisan-lukisannya yang dengan jelas menampilkan ekspresi ini adalah bukti Raden Saleh seorang romantisis.

Baca Juga: 188 Nomor Apa? Jika Sering Menghubungi Kontakmu, Berikut Penjelasannya

Konon, melalui karyanya ia menyindir nafsu manusia yang terus mengusik makhluk lain.

Misalnya dengan berburu singa, rusa, banteng, dll.

Raden Saleh terkesan tak hanya menyerap pendidikan Barat tetapi juga mencernanya untuk menyikapi realitas di hadapannya.

Baca Juga: Profil Jess No Limit, Youtuber Gaming Kaya Raya Lamar Sisca Kohl

Kesan kuat lainnya adalah Raden Saleh percaya pada idealisme kebebasan dan kemerdekaan, maka ia menentang penindasan.

Salah satu karya terbesarnya adalah Penangkapan Pangeran Diponegoro.

Lukisan ini juga yang jadi obyek pencurian dalam film Mencuri Raden Saleh.

Baca Juga: Jumat Penghulu dari Semua Hari, memiliki Keutamaan dan Keistimewaan, Ini Amalan yang Dianjurkan

Lukisan tersebut menggambarkan peristiwa pengkhianatan pihak Belanda kepada Pangeran Diponegoro yang mengakhiri Perang Jawa pada 1830.

Sang Pangeran dibujuk untuk hadir di Magelang untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata, tetapi pihak Belanda tidak memenuhi jaminan keselamatannya, dan Diponegoro pun ditangkap.***

Editor: M Asrul

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler