Merchant Go Food di Makassar: Banjir Promo Pelanggan Rame, Habis Promo Pembeli Lari

- 2 Juli 2022, 12:45 WIB
Ilustrasi makanan di Platform Online /pexels-ready-made
Ilustrasi makanan di Platform Online /pexels-ready-made /

Baca Juga: Kabar Baik, Ternyata Beli Pertalite dan Solar Subsidi Tak Harus Gunakan Aplikasi MyPertamina

"Pedagang dikenai 20 persen dari setiap item yg laku. Padahal marginnya paling 40 persen. Kalo 20 persen diambil mereka kebayang dong pedagang dapet apanya? Akhirnya harga di platform online itu dinaikkan dulu. Itu juga ga sampe 20 persen, gak tega sama pembeli. Soalnya pembeli juga harus menanggung platform fee," ucap Wulan, dalam wawancara langsung oleh Pikiran-Rakyat.com, Jumat, 1 Juli 2022.

Selain itu menurut Wulan beberapa platform online tidak memberikan edukasi yang baik dan hanya sekedar membakar uang.

Tak hanya itu Wulan menjelaskan jika platform online memberikan promo namun tak ada yang dibiayai oleh platform online tersebut dan justru pedagang yang ikut membiayai promo.

"Jeleknya dari mereka ini tidak memberi edukasi yg baik, sekadar bakar uang. Dia jor-joran kasih promo. Tapi, promo itupun sekarang gak ada yang semua dibiayai mereka. Pedagang juga ikut membiayai," ucap Wulan.

Baca Juga: Kominfo Minta PSE Lakukan Pendaftaran Ulang, Ini Tujuannya

Menurutnya pembeli terbiasa dengan hujan promo, begitu promo berhenti penjual sepi.

"Pembeli udah terbiasa dgn hujan promo. Begitu promo berhenti, penjualan ya sepi lagi," ujar Wulan.

"Pembeli hanya mau promo. Sementara ya pedagang ga bisa selalu promo. Ga mampu kalo diturutin terus," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Sumber: Pikiran Rakyat chanelsulsel.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah