UAH : Konsep Nafsu Pada Manusia dan Tips Mengendalikannya

- 3 Juni 2023, 19:25 WIB
UAH : Konsep Nafsu Pada Manusia dan Cara Mengendalikannya
UAH : Konsep Nafsu Pada Manusia dan Cara Mengendalikannya /Adi Hidayat Official/

CHANELSULSEL.COM - Ustadz Adi Hidayat ( UAH) salah satu pendakwah islam yang cukup populer saat ini.

Penyampaian ceramah yang tenang dan bahasa yang mudah dimengerti membuat ceramahnya disukai banyak orang.

Salah satu ceramahnya yang viral adalah tentang "Definisi Nafsu dan Cara Mengendalikannya" di Youtube Adi Hidayat Official.

Ceramah tersebut telah ditonton sebanyak 639 ribu kali sejak pertama diunggah lima bulan lalu.

Baca Juga: Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Ternyata Tentang Kasih Tak Sampai

Di awal ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan fitrah-fitrah manusia, yaitu nampak atau berwujud, dan bersifat lembut, serta sifat dasar manusia adalah baik.

Sedangkan, jin memiliki fitrah tersembunyi atau tak nampak dari manusia, dan bersifat kasar.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa itu juga yang menyebabkan manusia yang kerasukan jin menjadi kasar.

Ia menjelaskan bahwa semua yang bersumber dari Allah SWT itu baik dan membawa potensi-potensi kebaikan.

Baca Juga: Tips Sederhana Agar Hidup Lebih Bahagia, Lakukan 7 Hal Berikut

Ruh yang masuk ke dalam tubuh manusia membawa kebaikan-kebaikan. Pada ruh tersebut melekat sikap taqwa.

Segala potensi yang berasal dari fisik disebut fujur (mengandung potensi keburukan). Fujur dipengaruhi oleh proses-proses dalam kehidupan, misalnya lingkungan dan makanan.

Segala yang masuk ke fisik akan mempengaruhi karakter manusia. Sumber yang tidak halal akan mempengaruhi karakter.

“Jangan pernah membawa sesuatu yang haram di bawa ke rumah. Apalagi dikonsumsi anggota keluarga. Karena pasti itu akan merusak dan berpengaruh terhadap karakter dan masuknya ke jiwa.” Ucapnya.

Baca Juga: Warung Mie Ayam Paling Enak di Makassar, Favorit Warga Lokal dan Wisatawan

Selanjutnya, apabila roh yang membawa sikap takwa bertemu dengan fujur, maka jadilah nafs. Sifat Nafs bersifat netral.

Nafs terdiri atas taqwa dan fujur. Sikap takwa terdiri atas jujur, rendah hati, sabar, dan sebagainya.

Sedangkan, Sikap fujur meliputi sikap dusta, rendah hati, dan amarah.

Sedangkan kata “Nafsu” berasal dari “nafs” dan “suu”, yang digabungkan akan bermakna sebagai perbuatan yang kotor.

Baca Juga: Kerap Dibuang, Ternyata Bonggol Nanas Punya Manfaat Bagi Tubuh, Simak Berikut Ini

Sehingga, nafs bersifat netral, nafsu merupakan sesuatu yang menyebabkan perbuatan kotor atau buruk, dan fujur adalah potensi keburukan, serta takwa adalah potensi kebaikan.

Sifat - Sifat Dalam Diri Manusia

Berdasarkan surah Asy-syams ayat 7 sampai 10 diilhamkan pada nafs dua hal yang seakan berlawanan, yaitu fujur dengan sifat buruk, dan sifat takwa yang membawa kebaikan.

Cara menata nafs adalah dengan menyucikan. Adanya kotoran untuk dibuang. Supaya sifat kebaikan terlihat, maka sifat buruk untuk menampakkan kebaikan.

“Sifat buruk diciptakan sebagai katalis agar sifat baiknya keluar. Bisakah ada sabar saat tidak ada marah.

Baca Juga: Adab dan Akhlak Menurut Ustadz Adi Hidayat dan Kitab Ta lim Muta Allim

Misalnya, Anda pulang ke rumah ketemu istri, lalu tiba-tiba istri bilang Pah sabar yah Pah. Sabar gitu.

Padahal nggak ada hujan nggak ada angin nggak ada apa-apa. Pasti respon suami akan mempertanyakan kewarasan istrinya.” Ujarnya di pertengahan video ceramah.
Menurutnya, amarah diciptakan supaya sabar juga ada.

Tips Mengendalikan Nafsu (Menghindari Perbuatan Buruk)

Dalam video berdurasi 1 jam tersebut, Ustadz Adi Hidayat menerangkan tips mengendalikan nafsu sebagai berikut

1. Apabila sifat buruk muncul, maka langsung spontan mengingat lawannya.

Contohnya, rumah berantakan dan membuat ingin marah. Maka, cepat-cepat mengingat bahwa marah lawannya sabar. Lalu, bersabarlah.

2. Apabila melihat keburukan dari orang lain. Maka, jangan merespon dengan hal yang sama.

Selalu ingat untuk melakukan lawan dari keburukan yang dilihat dari orang lain tersebut.

3. Keburukan diri orang sekitar, itu bukan untuk bahan ghibah.

Namun, boleh jadi itu adalah pelajaran untuk Kita sebagai tetangga atau kerabatnya.***

 

Editor: Imran Said

Sumber: Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x