Inilah Arti dari Kalimat Mati Sebelum Mati Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani

- 23 Mei 2023, 21:23 WIB
Syekh Aulia Abdul Qadir Al-Jaelani
Syekh Aulia Abdul Qadir Al-Jaelani /Chanelsulsel



CHANELSULSEL.COM- Syekh Aulia Abdul Qadir Al-Jaelani memiliki kisah yang terus tersimpan hingga sekarang, termasuk beberapa kitab karangan beliau yang banyak dijadikan acuan dan pedoman bagi para muridnya

Salahsatunya dalam kitab Fath Ar-Rabbani wal-Faidh Ar-Rahmani yang membahas tentang "Mati Sebelum Mati"

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Syekh Abdul Qadir Jailani, Maha Guru Tarekat Qadariyah, Cucu Nabi Muhammad SAW

Kalimat ini sering didengar dalam majelis zikir Qadariah,  Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, “Wahai hamba Allah, sadarilah bahwa engkau hanya sebatas diberi harapan.

Maka, jauhilah segala sesuatu selain Allah Azza wa Jalla dengan kalbumu sehingga engkau dapat dekat kepada-Nya. Matilah engkau sebelum mati.

Matilah engkau dari dirimu dan makhluk. Sungguh telah diangkat berbagai hijab dari dirimu dan Allah Azza wa Jalla.”

Baca Juga: Usai Ramadan, Berikut 3 Amalan di Bulan Syawal, Sesuai Tuntutan Nabi Muhammad SAW

Seseorang bertanya, “Bagaimana saya harus mati?” Lalu beliau menjawab, “Matilah dari mengikuti kemauan, hawa nafsu, tabiat dan kebiasaan burukmu, serta matilah dari mengikuti makhluk dan dari berbagai sebab.

Tinggalkanlah persekutuan dengan mereka dan berharaplah hanya kepada Allah, tidak selain-Nya.

Hendaklah engkau menjadikan seluruh amalmu hanya karena Allah Azza wa Jalla dan tidak mengharap nikmat-Nya.

Baca Juga: Pemuda Al Anwar Kecamatan Mapilli, Gelar Pawai Obor Takbir Sambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Ini Tujuannya

Hendaklah engkau bersikap ridha atas pengaturan, qadha dan tindakan-Nya. Jika engkau melakukan hal yang demikian, maka hidup dan matimu akan bersama-Nya.

Kalbumu akan menjadi tentram. Dialah yang membolak-balikkannya sesuai dengan kehendak-Nya.

Kalbumu akan selalu menjadi dekat kepada-Nya, selalu terhubung dan bergantung kepada-Nya. Engkau akan selalu mengingat-Nya dan melupakan segala perkara selain Diri-Nya.

Baca Juga: Wow! Warung STIELL Alun-alun Lampa, Punya Omset Jutaan Rupiah Per Bulan, Hanya Jualan Ini

Kunci surga adalah ucapan La ilâha illa Allâh, Muhammadur-Rasûlullâh. Sedangkan esok, kunci surga adalah kefanaan dari dirimu, orang lain, dan segala sesuatu selain Allah, dan dengan selalu menjaga batas-batas syariat.

Kedekatan kepada Allah adalah surga bagi manusia, sedangkan jauh dari Allah adalah neraka untuk mereka. Alangkah indah keadaan seorang Mukmin, baik di dunia ataupun di akhirat.

Di dunia dia tidak berkeluh-kesah atas keadaaan yang dia alami, setalah dia memahami bahwa Allah meridhainya, dimana pun dia berada cukuplah bagiannya dan ridha dengan bagian itu.

Baca Juga: Benarkah Kelak Penduduk Indonesi yang Paling Banyak Masuk Surga? Ini Penjelasan Wapres KH Ma'ruf Amin

Kemanapun dia menghadapkan wajahnya, dia memandang dengan cahaya Allah. Setiap isyaratnya adalah kepada-Nya. Setiap kebergantungan adalah kepada-Nya. Setiap tawakalnya adalah hanya kepada-Nya.

Berhati-hatilah, jika ada seorang di antara engkau merasa bergembira berlebihan karena telah melakukan ketaatan, karena boleh jadi ada rasa takjub ketika dilihat orang lain atau berharap pujiannya.

Barangsiapa di antaramu ingin menyembah Allah, hendaklah memisahkan diri dari makhluk. Sebab, perhatian makhluk pada amal-amal mereka dapat merusaknya.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Fatimah Al Fihri, Perempuan Islam, Penggagas Toga dan Baju Wisuda Pertama

Nabi SAW bersabda, “Engkau mesti ber-uzlah, sebab uzlah adalah ibadah dan bentuk kesungguhan orang-orang shaleh sebelum kalian.”

Engkau mesti beriman, lalu yaqin dan fana dalam wujud Allah, bukan dalam dirimu atau orang lain. Dan, tetaplah menjaga batas-batas syariat dan meridhai Rasulullah SAW.

Tidak ada karamah bagi orang yang mengatakan sesuatu selain hal ini. Karena, inilah yang terjadi dalam berbagai shuhuf dan lawh kalam Allah Azza wa Jalla.

Baca Juga: Qunut Subuh Wajib Atau Sunnah? Ini Pandangan Ulama

Engkau harus selalu bersama Allah; memutuskan diri untuk selalu dengan-Nya; dan bergantung kepada-Nya.

Hal demikian akan mencukupkan dirimu dengan pertolongan (ma’unah) di dunia dan akhirat.

Dia akan menjagamu dalam kematian dan kehidupan, menjagamu dalam setiap keadaan. Engkau harus memisahkan yang hitam dari yang putih!”
امين اللهم امين ????????
اللهم صل على سيدنا محمد و اله وصحبه اجمعين ????

Demikian Kutipan Arti dari Mati sebelum mati menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fath Ar-Rabbani wal-Faidh Ar-Rahmani. Wallahu alam Bissawab.***

Editor: Burhan Andi Baharuddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x