Mengenal Lebih Dekat Fatimah Al Fihri, Perempuan Islam, Penggagas Toga dan Baju Wisuda Pertama

- 21 Mei 2023, 18:10 WIB
Mengenal Lebih Dekat Fatimah Al Fihri, Perempuan Islam, Penggagas Toga dan Baju Wisuda Pertama
Mengenal Lebih Dekat Fatimah Al Fihri, Perempuan Islam, Penggagas Toga dan Baju Wisuda Pertama /Unsplash /Nurfadhilah/chanelsulsel

CHANELSULSEL.COM-  Wisuda jadi momen paling ditunggu para mahasiswa. Peristiwa yang menjadi titik baru dari kehidupan mereka. Berakhirnya status mahasiswa dan hadirnya gelar baru.

 Baca Juga: Buruan! Bagi CAMABA Gagal Seleksi Sebelumnya, UM PTKIN Masih Buka

 
Momen ini juga jadi ajang silaturahmi keluarga. Bagi yang memiliki waktu dan kesempatan, biasanya akan mengadakan acara makan bersama atau jalan-jalan sebelum maupun setelah perayaan ini.
 
Situasi haru, bahagia, bahkan sedih, jadi penyempurna perayaan. Wisuda dilaksanakan menurut kebijakan masing-masing kampus.
 
Khusus perguruan tinggi dibawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), biasanya menyelenggarakan kegiatan wisuda di bulan Maret dan September setiap tahunnya.
 
 
Mahasiswa calon wisuda akan datang menggunakan toga dan baju wisuda. Pakaian yang identik dengan warna hitam ini menyimbolkan misteri kegelapan yang telah ditaklukkan wisudawan di dunia perkuliahan.
 
Tentu dengan menggunakan ilmu pengetahuan. Arti lainnya, Warna hitam dapat melambangkan keagungan.
 
Adapun, topi toga berbentuk persegi melambangkan bahwa para wisudawan memiliki skill berpikir rasional dan dapat menilai sesuatu secara luas, atau dari berbagai sudut pandang.
 
 
 
Sedangkan tali yang dipindahkan dari dikiri ke kanan, memiliki makna bahwa ketika diperkuliahan banyak dilatih menggunakan otak kiri, yaitu tempatnya hafalan dan bahasa.
 
Dan diharapkan ketika lulus nanti para sarjana juga menggunakan otak kanan, yaitu tempatnya berpikir tentang imajinasi, kreativitas dan inovasi.
 
Siapa kah yang mendesain baju dan topi toga wisuda yang terus dipakai hingga saat ini?
 
 
 
Baju dan topi atau toga wisuda didesain oleh Fatimah. Topinya berbentuk kotak karena Fatimah ingin siapapun yang menggunakannya saat wisuda, pikirannya akan tertuju pada ingatan mengenai Baitullah atau Ka'bah yang berbentuk kotak dan berwarna hitam.
 
Meskipun beberapa orang memiliki pendapat berbeda. Menurut Mereka, tradisi menggunakan baju longgar tersebut berasal dari Romawi dan Italia.
 
Namun, Jack Goody dengan tegas dalam bukunya yang berjudul "Islam di Eropa" menjelaskan, ”Pakaian Arab (Thawb) tetap menjadi tanda integritas skolastik yang paling murni dan paling jelas hingga hari ini, terutama selama acara-acara skolastik seperti debat dan wisuda."
 
 
 
Rumbai pada toga diduga merujuk bentuk penanda halaman pada Al-Qur'an, dan topi yang berbentuk persegi terinspirasi dari kain yang biasa di lilit di atas kepala ilmuwan-ilmuwan Islam.
 
Sebagai orang yang pertama kali merancang pakaian wisuda, Fatimah Al Fihri juga merupakan pendiri Universitas al-Qarawiyyin.
 
Letaknya di Medina Tua Fez, Maroko. Kampus ini berdiri jauh sebelum Universitas Al-Azhar Mesir.
 
 
 
Sobat CS perlu tahu! bahwa universitas al-Qawariyyin ini telah diakui oleh Guinness Boom of World Records sebagai lembaga tertua di dunia yang beroperasi sebagai universitas pemberi gelar akademik. 
 
Tak heran, Fatimah al Fihri menjadi simbol kuat aspirasi perempuan dan pemimpin yang kreatif serta inovatif dalam sejarah peradaban Islam.
 
Hal ini dapat menepis pemikiran yang beredar, perihal Islam tidak mengizinkan perempuan menghadiri kelas-kelas di madrasah pada awal abad IX.
 
 
 
Faktanya, wanita muslim sangat aktif dalam studi pengetahuan-pengetahuan umum.
 
Sebut saja Aisyah, salah satu istri Nabi Muhammad Saw., Aisyah memahami ilmu hukum dan sempat ikut serta dalam dunia politik di zaman itu.***

Editor: Burhan Andi Baharuddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x