Rahasia di Balik Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar

- 9 April 2023, 08:09 WIB
Rahasia di Balik Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
Rahasia di Balik Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar /Freepik

Baca Juga: 3 Golongan Manusia yang Amalnya Tidak Diterima Allah SWT

Hadis itu terkait dengan sifat-sifat seseorang tatkala mengubah kemungkaran. Orang yang hendak mengubah kemungkaran berhak mengubahnya dengan berbagai cara yang dapat melenyapkan kemungkaran tersebut, baik melalui perkataan maupun perbuatan (tangan).

Jika seseorang memiliki dugaan kuat (yakni jika diubah dengan tangan akan muncul kemungkaran yang lebih besar lagi, seperti menyebabkan resiko akan dibunuh atau orang lain bakal terbunuh karena perbuatannya), cukuplah mengubah kemungkaran itu dilakukan dengan lisan, diberi nasihat dan peringatan.

Jika ia merasa khawatir bahwa ucapannya itu bisa berakibat pada resiko yang sama. Cukuplah diingkari dengan hati. Itulah yang dimaksud hadits tersebut (Al-Nawawi, Syarh Shahih Muslim).

Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa mengubah kemungkaran dengan tangan atau kekuatan adalah tugas mereka yang memiliki kekuasaan, Sedangkan mengubah kemunkaran dengan lisan adalah tugasnya para ulama, adapun dengan hati adalah reaksi dari kalangan awam atau orang yang hanya bisa mendoakan agar kemunkaran itu enyah dari hadapannya.

Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Harus Bayar Zakat Melalui Amil

Ulama yang lain ada yang mengatakan setiap yang mampu melakukannya atau memiliki kekuasaan untuk mencegahnya maka sudah menjadi keharusan baginya untuk mengubah kemunkaran itu sesuai dengan kemampuan dirinya.

Hudzaifah r.a. telah mengatakan bahwa kelak di akhir zaman akan datang kepada manusia suatu zaman yang di dalamnya mereka lebih suka bila bersama dengan bangkai keledai daripada seorang mukmin yang memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah kemunkaran.

Musa a.s. berkata “Wahai Rabbku, apakah balasan yang mengajak saudaranya untuk mengerjakan kebajikan dan mencegahnya melakukan kemunkaran?” Allah berfirman, “Aku akan mencatatkan baginya untuk setiap kalimat yang diucapkannya sama dengan pahala ibadah satu tahun dan aku malu bila mengazabnya dengan neraka-Ku.”

Halaman:

Editor: Burhan Andi Baharuddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah