CHANELSULSEL.COM- Habib Abdurrahman Bilfaqih menceritakan sebuah kisah yang dia alami sendiri beberapa waktu tahun yang lalu dari Salah satu Wali di Jawa Timur yang bernama Kiyai As’ad
Diketahui Kiyai As’ad merupakan salah satu tokoh ulama besar dan juga tokoh Nahdhatul Ulama (NU)
Beliau hidup di zaman penjajahan Jepang hingga Belanda , Ayahnya juga merupakan Wali Besar
Baca Juga: Gus Samsudin Salah Sebut Surat An-Nas di Podcast Denny Sumargo, Netizen: Ngawur
Habib Abdurrahman BilFaqih menceritakan bahwa dirinya pernah sempat ziarah ke tempat beliau
“Saya pernah sempat ziarah ke tempat beliau satu kali seumur hidup saya” katanya, dilansir Chanelsulsel dari kanal Youtube calon imam pada tanggal 14 Agustus 2022.
Pada saat itu merupakan di akhir-akhir umur beliau di pesantrennya.
“Luar biasa pertemuan itu” tegasnya . Dia menceritakan pertemuan itu.
Beliau bercerita kepada saya mulai masa kecil, saya sendiri tidak mengerti
Baca Juga: 10 Muharram Hari Apa? Berikut Penjelasannya Merujuk Dari SKB 3 Menteri
Allah gerakkan ingatan beliau waktu itu bercerita kepada saya, dari awal beliau kecil sampai beliau tua
Beliau mengamalkan ijzah ini, pernah belajar disini, sampai riwayat pembangunan pesantren dari nol.
Ringkas cerita, beliau bilang yang saya tidak pernah tinggalkan 2 Amalan yaitu:
- BASMALAH
- SHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW
Baca Juga: Simak Tujuh Keutamaan Sedekah, Diantaranya Mendapatkan Naungan di Hari Kiamat
Saat beliau belum punya apa-apa, pesantrennya belum, sekarang sudah luar biasa, belum menjadi pesantren yang mumpuni
Setiap shalat beliau menghadirkan Rasulullah SAW, membacakan shalawat dengan sighot apa saja meskipun Shalli Ala Muhammad atau Shallallahu Ala Muhammad, atau Allahumma shalli Ala Sayyidina Muhammad
Beliau hadirkan Nabi, Baca 100 kali, kemudian saya laporkan kepada Rasulullah Hajat saya.
Ya Rasulullah saya ingin membangun pesantren, itu tiap selesai shalat
Kalau Malam Beliau Memaca Bismillahirrahmanirrahim 1000 kali, baru meminta kepada Allah. Ini Kiasat Min Ahlil Kashf
Namun ada satu murid yang paling terdekat kepada Beliau, di hatinya ada khotir bahasa jawanya kumrantak terlintas dihatinya
“saya ini ada hajat ini, ini kok nggak dikasih-kasih sama Allah Ta’ala” ungkapnya
Ingin rumah begini, ingin anak begini, ingin istri begini, hatinya berbicara macam-macam kepada tuhan
Tengah-tengah hatinya begini, dipanggil ini murid yang dekat ini oleh Kiyai As’ad
“Kamu tidak ada kepercayaan kepada Allah, Siapa yang membaca Bismillahirrahmanirrahim 1000 kali minta apa saja kepada Allah Pasti langsung diijabah” tegasnya
Ketika melihat gurunya marah, Allah bukakan hatinya, Allah Ta’ala memasukkan Nur Ilminnafi’, Cahaya ilmu Nafi’ masuk ke Batin si murid dipegang, jadi pegangan seumur hidup.
Murid ini berkata kepada Habib Abdurrahman BilFaqih, Tidak pernah ada hajat apapun meminta kepada Allah Ta’ala melalui ijazah guru saya tadi dan tidak dikabulkan.
Padahal ringan Bismillahirrahmanirrahim paling 10-15 menit, tapi yang mahal adalah Al Yakin (kepercayaan)
Yang mahal adalah istimdad mengambil madad bantuan rohani dari syaikh
Yang mahal adalah Al kamil (kepercayaan) yang sempurna kepda gurunya.***