Rektor Unhas Kukuhkan Tiga Professor Baru Fakultas Kesehatan Masyarakat

- 25 Januari 2024, 20:09 WIB
Rektor Unhas Kukuhkan Tiga Professor Baru Fakultas Kesehatan Masyarakat
Rektor Unhas Kukuhkan Tiga Professor Baru Fakultas Kesehatan Masyarakat /UNHAS/

CHANELSULSEL.COM- Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Profesor baru Bidang Ilmu Pendidikan Gizi, Biostatistik dan Bidang Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Proses pengukuhan berlangsung mulai pukul 09.00 Wita di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, serta disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Senat Akademik Unhas, Rabu 24 januari 2024

Proses pengukuhan dihadiri oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Akademik, Dewan Professor, tamu undangan, serta keluarga besar dari para professor yang dikukuhkan.

Baca Juga: Unhas Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Adapun tiga professor baru yang dikukuhkan adalah:

  1. Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med. Ed., Guru Besar Bidang Ilmu Bidang Ilmu Pendidikan Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, yang dikukuhkan sebagai guru besar ke- 501
  2. Prof. Dr. Masni, Apt., MSPH., Guru Besar Bidang Ilmu Biostatistik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, yang dikukuhkan sebagai guru besar ke-502
  3. Prof. Dr. Lalu Muhammad Saleh, SKM., M.Kes., Guru Besar Bidang Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat yang dikukuhkan sebagai guru besar ke- 503

Rektor Unhas Prof. JJ dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada professor baru atas pencapaian yang luar biasa yang telah meraih kehormatan.

Menurutnya, pengukuhan sebagai Guru Besar bukanlah semata-mata sebuah penghargaan pribadi, melainkan juga menjadi cerminan dari dedikasi, keunggulan akademis, dan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

“Keberhasilan para profesor baru adalah cermin dari komitmen Unhas dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Keberhasilan ini juga menjadi bagian integral dari visi dan misi universitas kami untuk menjadi pusat unggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan masyarakat yang berkeadilan,” jelas Prof. JJ.

Baca Juga: Kolaborasi Universitas Papua, Unhas Gelar Pelatihan Pengolahan Sagu di Kabupaten Manokwari

Sebelumnya, masing-masing guru besar telah menyampaikan pidato penerimaan yang membahas bidang keilmuannya.

Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med. Ed

Prof. Aminuddin Syam menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul “Ilmu Gizi, Kunci Kehidupan, Kesehatan dan Kesejahteraan Manusia”. Dalam pengantarnya, Prof Aminuddin menjelaskan makanan bergizi tidak selalu bersumber dari bahan pangan yang mahal. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat gizi seimbang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Tantangan ke depan terkait bahan pangan fungsional adalah keterhubungan berbagai aspek terutama inovasi teknologi diantaranya penemuan cara baru untuk menghasilkan dan mengolah bahan pangan secara efisien sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan kandungan gizi dan zat aktifnya.

Untuk masa depan ilmu gizi, terdapat dua arus yang hadir secara bersamaan yakni tiga jenis tantangan dan tiga jenis perkembangan diantaranya ketidakseimbangan gizi diantara kelompok populasi dunia sehingga menimbulkan malnutrisi, baik kekurangan gizi dan kelaparan maupun kelebihan gizi hingga pengaruh perubahan iklim akan berimplikasi pada ketersedian dan akses bahan pangan.

“Sementara disisi lain semakin berkembang aspek, pertama Nutrigenomics, yakni semakin terbukanya personalisasi rekomendasi gizi berdasarkan factor genetic, kedua Teknologi Pangan inovatif, yang semakin membuka peluang peningkatan ketersediaan makanan sehat yang bergizi termasuk makanan fungsional dan makanan yang dikustomisasi dan ketiga Intervensi gizi digital, yakni kehadiran aplikasi dan platform digital untuk memonitor status gizi,” jelas Prof Aminuddin.

Dengan sejarah panjang dan perkembangan Ilmu Gizi yang terus berlanjut, maka diyakini bahwa ilmu gizi menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan manusia. Agama Islam mewajibkan untuk mengonsumsi makanan yang baik dan sehat; halalan thayyiban.

Prof. Dr. Masni, Apt., MSPH

Dalam kesempatan tersebut, Prof Masni menyampaikan pidato pengukuhannya tentang “Model Prediksi Kejadian Unmet Need Kontrasepsi”. Prof Masni mengatakan laju pertumbuhan penduduk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 meningkat sebesar 1,49% per tahun. Sementara itu, jumlah penduduk Indonesia masih akan terus mengalami peningkatan dari 269,6 juta pada 2020, menjadi 294,1 juta di tahun 2030 dan diperkirakan akan mencapai 318,9 juta pada 2045 mendatang.

Pemerintah telah melakukan berbagai langkah serius untuk menanggulangi peningkatan laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, salah satunya yaitu melalui kebijakan Program Keluarga Berencana (KB). Keberhasilan program KB juga dapat dilihat dari indikator angka unmet need. Unmet need sebagai salah satu indikator keberhasilan pengelolaan program KB, merupakan fenomena yang banyak terjadi terutama di negara-negara yang sedang berkembang.

“Secara umum dampak dari unmet need adalah dapat terjadi ledakan populasi, tingginya angka kematian ibu dan kehamilan yang tak diinginkan, yang akan berakibat pada peningkatan kejadian aborsi, peningkatan komplikasi persalinan dan nifas. Masalah lain yang muncul adalah kemiskinan dan kelaparan jika terjadi pertumbuhan penduduk yang sangat pesat tanpa adanya peningkatan produksi makanan dan penyediaan lapangan pekerjaan yang memadai,” jelas Prof Masni

Kelompok unmet need mencakup semua wanita usia subur yang sudah menikah, aktif secara seksual, baik yang tidak ingin anak lagi atau yang ingin menunda kelahiran berikutnya selama sedikitnya dua tahun, tetapi tidak menggunakan kontrasepsi. Variabel predictor kejadian unmet need diantaranya pendidikan, jumlah anak yang dimiliki, jumlah anak yang dinginkan, dukungan suami, pengetahuan, pelayanan KB dan riwayat penggunaan kontrasepsi,an dari beberapa hasil penelitian menunjukkan dukungan suami sebagai predictor utama.

Prof. Dr. Lalu Muhammad Saleh, SKM., M.Kes

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Penerbangan untuk Mewujudkan Zero Accident”. Prof. Lalu menjelaskan bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja pada penerbangan merupakan upaya strategis dalam mengoperasikan pesawat agar tetap dalam keadaan selamat mulai dari persiapan take off sampai tiba pada bandara tujuan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Penerbangan memberi andil dalam kenyamanan terbang dan peningkatan mutu penerbangan secara global.

Meningkatnya antusias masyarakat dalam menggunakan transportasi udara dan waktu penerbangan turut mengalami peningkatan, sehingga lalu lintas udara menjadi padat. Hal ini, membutuhkan fokus tinggi agar tidak terjadi human error. Pelaksanaan K3 dalam dunia penerbangan menjadi salah satu bagian penting agar pekerja tetap bekerja dalam kondisi sehat dan selamat untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.

“Terlaksananya penerbangan dalam mencapai profitabilitas kerja dan keamanan penerbangan melibatkan unsur potensial terkait dengan safety policy yaitu pengaturan dan kontrol terhadap airspace dan ground area pergerakan pesawat. Unsur potensial tersebut adalah Pemandu lalu lintas udara atau Air Traffic Controller,” jelas Prof Lalu.

Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) penerbangan untuk mewujudkan zero accident dilakukan dengan penerapan Standart Operasional Procedures (SOP) Teknik Relaksasi Otot Progressif pada Air Traffic Controller.

Kegiatan Rapat Paripurna Senat Akademik dalam rangka Upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Kesehatan Masyarakat berlangsung lancar dan hikmat hingga pukul 12.00 Wita.***

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Sumber: Unhas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah