IKAPI Beberkan Dampak Berkurangnya Toko Buku Fisik , Dapat Turunkan Indeks Literasi

25 Mei 2023, 11:15 WIB
IKAPI Beberkan Dampak Berkurangnya Toko Buku Fisik , Dapat Turunkan Indeks Literasi /Antara/Nurfadhilah/ chanelsulsel

CHANELSULSEL.COM - Baru-baru ini pemberitaan mengenai penutupan toko buku meningkat. Salah satunya adalah toko buku Gunung Agung yang mengumumkan tutup permanen.

Padahal, toko buku ini telah beroperasi selama 70 tahun atau sejak 1953. Sementara itu, juga ada Toko Buku Togamas dan Books & Beyond yang telah menutup beberapa cabangnya.

Baca Juga: Ilmuwan Muda Indonesia Akan Mengikuti 72nd LINO23 di Jerman, Bakal Hadir Peraih Nobel

Literasi yang baik dapat diperoleh dari aktivitas membaca, maupun menulis. Peran buku dalam membangun budaya baca tentu tak sedikit. Ironi, saat satu persatu toko buku mulai gulung tikar.

Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) membagikan keresahan dan alasan menurunnya kuantitas toko buku di indonesia. Tutupnya toko buku menjadi suatu persoalan besar. Sebab, toko buku dan perpustakaan merupakan salah satu parameter dalam pengukuran literasi.

Fenomena ini akan membuat minat baca buku menurun. Platform berbasis tulisan perlu bersaing lebih keras lagi dengan konten video dan audio yang banyak telah beredar.

Baca Juga: Aikonten, Platform Karya Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Toko buku offline menjaga orisinalitas karya, dan tidak akan menjual bajakan. Pemandangan berbeda tentu pada toko buku online. 

Membeli secara daring akan menyulitkan pembeli dalam menilai apakah buku bajakan atau asli. Apalagi, harga-harga yang ditawarkan cukup murah.

“sebagian dari Kita tidak lagi membeli buku di toko konvensional, tapi di toko buku daring. Dan disitu Kita berhadapan dengan buku-buku bajakan” Ucap Arys Hilman Nugraha selaku Ketua IKAPI”.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ahli : Telat Makan Bisa Ganggu Kesehatan Fisik dan Mental

Bahkan penulis buku Indie, Boy Candra ikut merespon situasi dunia perbukuan saat ini.

“Beli Buku asli, biar penulis kesukaan tidak mati. Biar toko buku kesayanganmu tidak mati. Biar industri buku Kita tetap berdiri” tulis Boy Candra, dikutip dari Instagram @dsuperboy.

Industri perbukuaan adalah lapangan pekerjaan bagi sebagian orang. Ada penulis, editor, percetakan, toko buku, dan distributor. Sangat disayangkan, apabila Mereka harus kehilangan pekerjaan di tengah menurunnya semangat baca buku fisik saat ini.***

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Sumber: IKAPI Pusat

Tags

Terkini

Terpopuler