Network
CHANELSULSEL.COM- Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh (Ditjen PHU) Kementerian Agama, Arsad Hidayat menegaskan pentingnya jati diri dan profesionalitas bagi seorang petugas yang tergabung dalam PPIH Arab Saudi.
Penegasan ini disampaikan Arsad di hari pertama Bimbingan Teknis PPIH Arab Saudi 1445H/2024M yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta
Bimtek hari pertama fokus pada imbauan kepada jemaah dalam proses arba’in sebagai langkah mendukung kondisi kesehatan jemaah di Arab Saudi.
Baca Juga: Kemenag Gelar Pre-Test Perhajian Bagi PPIH Arab Saudi Jelang Bimtek
“PPIH Arab Saudi bertugas untuk membina, melayani, melindungi, mengendalikan dan mengkoordinasikan. Jati diri, komitmen dan profesionalitas harus melekat dalam diri petugas haji dalam melayani jemaah, kata Arsad Hidayat saat mengisi materi pada Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Rabu 20 Maret 2024
“Maka dari itu, kita tidak boleh menutup diri dalam memberi akses kepada jemaah. Khususnya pelayanan yang berorientasi pada kemaslahatan dan kebermanfaatan,” sambung Arsad.
Seperti arba’in misalnya. Hal ini diperlukan kebijakan jemaah dalam melaksanakan 40 waktu di Masjid Nabawi. Karena waktu yang disediakan di Madinah hanya kurang lebih 8 hari ditambah 12 jam.
“Apakah salat arba’in tidak boleh terputus-putus dan harus berjamaah dengan Imam Rawatib Masjid Nabawi? Jawabannya adalah dianjurkan berjamaah dengan Imam Rawatib dan tidak terputus-putus, kecuali ada uzur syar’iy (halangan yang dimaklumi), seperti kondisi fisiknya lemah, sakit atau datang haid bagi Perempuan, " tandas Arsad.
Baca Juga: Dirjen PHU Gelar Seleksi PPiH Unsur Mahasiswa yang Kuliah di Timur Tengah
