Menteri Agama Lantik Prof Hamdan Juhannis Sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar Periode Ke2

- 11 Agustus 2023, 14:55 WIB
Prof Hamdan Juhannis Kembali Pimpin UIN Alauddin Makassar
Prof Hamdan Juhannis Kembali Pimpin UIN Alauddin Makassar /chanelsulsel/

CHANELSULSEL.COM- Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Yaqut Cholil Qoumas melantik Prof Hamdan Juhannis M A Ph D sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar.

Pelantikan sekaligus prosesi pengambilan sumpah jabatan dengan masa tugas 2023-2027 itu berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta., Jumat 11 Agustus 2023

Guru Besar Sosiologi Pendidikan itu dilantik bersamaan Dua Rektor Universitas Islam Negeri dan lima pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Agama.

 Baca Juga: Sejarah Baru Uin Alauddin, Prof Dr Nur Hidayah Jadi Professor Pertama FKIK

Hadir menjadi saksi, Sekjen Kemenag Nizar dan Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani. Hadir juga mantan Rektor UIN Bandung Mahmud serta para Stafsus, Staf Ahli, Tenaga Ahli Menag dan pejabat eselon II Kemenag pusat.

Dalam amanatnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan reposisi ini dilakukan demi meningkatkan efektivitas dan akselerasi birokrasi dalam menjalankan fungsi layanan.

"Saya mengingatkan kepada para pejabat tinggi dan para rektor pada PTKIN, tentukan kebijakan berdasarkan prioritas, perbanyak ngobrol dengan unit lain dan jangan merasa bangga dengan prestasi sendiri," kata Menag Yaqut di Jakarta.

Baca Juga: Selamat! 2.897 Camaba Dinyatakan Lulus UMM UIN Alauddin Makassar

"Bukan saatnya jabatan ini menjauhkan satu diantara kita, justru jihad kita menyatukan langkah demi masa depan Kementerian Agama dan bangsa Indonesia," sambung Menag.

Sebelumnya, saat pemaparan visi misi Prof Hamdan Juhannis, menargetkan dimasa kepemipinnanya akan menargetkan UIN Alauddin Makassar bertransformasi dari PTKIN BLU menjadi PTKIN BH.

Mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga itu juga menawarkan transtelektualitas.

"Kedepan kami menawarkan paradigma kepemimpinan yang kami sebut jiwa transtelektualitas. Transtelektual itu adalah intelektual organik, intelektual yang tidak ada matinya, intelektual plus, yang memiliki dimensi pemikiran dan aksi yang lebih variatif ketika berhadapan dengan tantangan kehidupan yang multikonteks," pungkasnya.***

Editor: Burhan Andi Baharuddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x