Adapun tema dalam acara tersebut 'Nikah muda Bikin Anak Stunting?'
dr Hasto Wardoyo dalam paparannya, Stunting memiliki 3 konsekuensi yaitu
- Pendek, Stanting pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting.
- Kemampuan intelktualnya kurang atau perkembangannya terganggu tidak optimal
- Prospeknya di hari tua, atau umur 40 tahun keatas sudah mulai bisa muncul saki-sakit.
Kesimpulannya stunting tidak produktif, menjadi beban bukan menjadi modal untuk pembangunan
Sehingga Who memberi batasan toleransi bahwa stunting tidak lebih dari 20%. Dan target pemerintah semoga tembus 14% angka stunting di Indonesia.
Hasto menambahkan bahwa kontribusi dari perkawinan diusia muda saat ini rata-rata 22 perseribu.
"mereka yang pernah menikah dan sempat hamil usia rata-trata 15 sampai 19 tahun, sehingga kontribusinya cukup tinggi"katanya.
Baca Juga: Menag : Kuota Haji 2023 Berharap Bertambah, Akan Ada Kuota Khusus untuk Lansia
Ia menambahkan bahwa sebenarnya kontribusi dari kawin diusia muda, karena sebetulnya dia itu masih tumbuh, namun karena mengalami kehamilan jadi kalsiumnya terpaksa sebagian diambil oleh bayinya.
"orang yang masih tumbuh harus menumbuhkan orang lain, tambahnya".***