Network
CHANELSULSEL.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) kembali mencatat adanya peristiwa gempa bumi di wilayah Jawa Timur.
BKMG mencatat gempa tersebut terjadi di barat daya wilayah Pacitan, Jawa Timur pada Minggu, 17 Juli 2022 seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.com.
BKMG pun menyebutkan bahwa gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 16.13 WIB dengan berkekuatan 5.5 magnitudo.
Baca Juga: Terungkap! Brigadir J Gunakan HS-9, Senjata yang Digunakan Bharada E Mengejutkan
Diketahui, kedalaman gempa bumi yang terjadi di wilayah perairan Pacitan ini mencapai 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
Walaupun begitu, BMKG pun meminta agar warga sekitar tetap waspada. Pasalnya, mereka memprediksi akan kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan.
Gempa bumi ini pun bisa dapat dirasakan oleh sejumlah wilayah selain Pacitan, yaitu Nganjuk, Karangkates dan Trenggalek.
Baca Juga: Update Kasus Ajudan Saling Tembak, Kadiv Humas Polri Kedepankan Pendekatan Ilmiah
Tak hanya wilayah Jawa Timur saja, sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta pun juga dapat merasakan guncangan yang berpusat dari laut Pacitan ini, diantaranya, Gamping, Bantul, Sleman dan Wonogiri.
Sebelumnya, sejumlah wilayah lainnya juga baru saja mengalami fenomena alam gempa bumi.
Pada Sabtu, 16 Juli 2022 malam, tepatnya pukul 22.05 WIB, sejumlah penduduk di wilayah Ciamis, Pangandaran, Garut dan Tasikmlaya juga merasakan adanya getaran gempa.
Baca Juga: Usai Temui Keluarga Brigadir J, Begini Keterangan Komnas HAM
Pusat gempa sendiri berada sebelah barat daya laut Pangandara, tepatnya sejauh 84 km.
Gempa yang mengguncang sejumlah wilayah Jawa Barat itu diketahui memiliki getaran sebesar 4.9 magnitudo.
Gempa yang terjadi pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 di laut Pangandaran tersebut bukan pertama kalinya terjadi. Pasalnya tak lama sebelum itu, laut Pangandaran pun diketahui telah menjadi pusat gempa.
Baca Juga: Detik-Detik Pesawat Antonov Milik Ukraina Jatuh di Yunani
Tepatnya, pada hari yang sama pukul 21.41 WIB dengan berkekuatan 4.4 magnitudo dan hanya dirasakan oleh penduduk di wilayah Tasikmalaya saja.***
