Bagaimana Nasib 300 Ribu WNI di Taiwan, Tentara China Beri Isyarat Tempur

- 6 Agustus 2022, 19:30 WIB
Pasukan roket di bawah Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok melakukan uji coba rudal konvensional ke perairan di lepas pantai timur Taiwan, dari lokasi yang dirahasiakan dalam selebaran yang dirilis pada 4 Agustus 2022 ini.
Pasukan roket di bawah Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok melakukan uji coba rudal konvensional ke perairan di lepas pantai timur Taiwan, dari lokasi yang dirahasiakan dalam selebaran yang dirilis pada 4 Agustus 2022 ini. /Reuters

CHANELSULSEL.COM - Setelah berhasil mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dalam perang Rusia - Ukraina. Pemerintah Indonesia kembali didesak menyiapkan skenario untuk mengevakuasi WNI di Taiwan.

Hal tersebut disusul karena memanasnya hubungan antara China dan Taiwan pasca kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat di Taiwan Nancy Pelosi.

Menurut Legislator DPR RI Meutya Hafid, Kementerian Luar Negeri harus memprioritaskan hal ini.

Data yang disebutkan Meutya, terdapat 300 ribu warga Indonesia berada di Taiwan.

"Situasi di Taiwan bisa berubah sangat cepat. Tergantung respons Taiwan dan AS serta situasi dalam negeri RRC. Kepentingan nasional kita adalah keamanan dan keselamatan WNI," kata Meutya, Sabtu 6 Agustus 2022.

Ia mengatakan, Kemenlu perlu sejak dini menyiapkan pola komunikasi yang paling efektif dengan semua WNI di Taiwan.  

"Penting bagi Kemenlu untuk menyiapkan komunikasi yang efektif agar dengan satu langkah, perwakilan RI di Taiwan bisa mengumpulkan semua WNI dalam persiapan evakuasi," tuturnya. 

Lebih lanjut, Meutya juga mengingatkan pemerintah soal pentingnya persiapan evakuasi.

Menurutnya, itu bukanlah hal yang mudah dilakukan. 

Kemenlu juga dimintanya sejak dini bekerja sama dengan maskapai penerbangan maupun TNI agar evakuasi nantinya berjalan aman dan lancar. 

Sebelumnya diberitakan,Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengerahkan satu gugus tempur lengkap kapal induk yang melibatkan kapal selam bertenaga nuklir dalam latihan di perairan sekitar Pulau Taiwan.

"Normalnya, satu unit kapal selam nuklir selalu mendampingi satu gugus kapal induk dalam menjalankan misinya," kata peneliti senior pada Naval Research Academy PLA, Zhang Junshe, Kamis.

Ia tidak menyebutkan nama kapal induk yang pertama kalinya diikutsertakan dalam misi latihan pencegahan kapal induk musuh tersebut.

Namun beberapa media China mengunggah foto Shandong, kapal induk kedua China, yang menjalankan misi pertamanya di bawah koordinasi Komando Armada Timur PLA tersebut pada Kamis hingga Minggu (7/8).

Beberapa armada lain juga turut bergabung dalam misi tersebut.***

Editor: M Asrul

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x