Network
Jawabannya adalah tergantung kafir yang mana dulu yang dimaksud.
Apabila kafir nya adalah bangsa Arab musyrikin Mekkah di masa kenabian, ini justru ketika mendengar lantunan Al-Quran, mereka malah terpesona.
Lha kok bisa?
Hal ini dikarenakan mereka itu paham dengan bahasa Arab bahkan mereka menikmati kekuatan sastranya.
Seperti yang kita tahu bahwa sastra Al Quran memang yang luar biasa indah.
Sehingga mereka yang paham sastra Arab pastinya akan dibikin ketagihan untuk mendengarkan Al-Quran.
Meskipun secara formil mereka anti Al Quran, akan tapi dalam hati mereka tetap susah menafikan keindahan Al-Quran.
Sehingga jikalau perlu sampai 'nguping' diam-diam di malam hari mereka kerjakan.
Yang mana kelakuan mereka ini aneh juga d bilangnya anti Quran, tapi diam-diam jadi pengagum.
Memang mereka tidak setuju dengan isi kandungan Al-Quran tapi mereka tetap kagum dengan sastranya.
