Sehingga jika di suatu tempat atau negara sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhijjah meski tidak bersamaa dengan waktu wukuf di Arab Saudi, maka masyarakat di negara tersebut sudah harus menunaikan puasa.
"Jadi nanti kalau pemerintah menetapkan waktu, misalnya bersamaan Alhamdulillah, kalau tidak, ikuti waktu kita," ucap ustadz Adi Hidayat lagi.
Baca Juga: Benarkah Ada Ruang Rahasia Dibawah Masjid Nabawi? Simak Ulasannya
Itulah penjelasan kapan puasa Arafah menurut ustadz Adi Hidayat dan sebaiknya mengikuti waktu pemerintah jika berbeda dengan waktu wukuf di Arab Saudi
Dilansir chanelsulsel.com, dikutip dari Muhammad Abduh Tuasikal, rumaysho.com, menjelaskan kapan puasa Arafah,berikut penjelasannya
Puasa Arafah adalah amalan yang disunnahkan bagi orang yang tidak berhaji. Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arqfah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Baca Juga: Fakta Menakjubkan Dari Makam Rasulullah SAW
Penglihatan Hilal Indonesia Jadi Rujukan
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,