10 Cara Menanamkan Kepercayaan Diri Pada Anak, Syekh Ali Jaber: Kamu Adalah Anak Hebat

3 September 2022, 12:50 WIB
Syekh Ali Jaber / /Syekh Ali Jaber //

CHANELSULSEL.COM- 10 Kata yang Menanamkan Kepercayaan dan Rasa Bangga Diri pada Anak Kita

dilansir Chanelsulsel dari mendiang Syekh ali Jaber yang merangkum cara orang tua dalam menanamkan rasa bangga dan kepercayaan kepada anak

Pertama, "Aku sangat sayang kamu. Angkatlah kepalamu. Kamu adalah anakku."

Bagaimana cara menyampaikannya? Terserah Saudara. "Aku sayaaang banget sama kamu." Enggak usah pakai syarat-syarat.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber: Kisah Sayyidina Bilal Radhiyallahu 'Anhu yang Kembali ke Madinah Setelah Rasulullah Wafat

Kedua, "Saya bangga dan bahagia punya anak seperti  kamu." Ini adalah kalimat yang selalu saya ucapkan kepada anak saya.

Sampai akhirnya anak saya juga menjawab, "Saya juga bangga punya ayah seperti Syekh Ali."

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, saking cinta kepada anaknya, Siti Fathimah Radhiyallahu 'anha, begitu Fathimah habis main dengan teman-temannya kemudian pulang, dan Rasulullah sedang duduk di rumah bersama istrinya.

Begitu Siti Fathimah masuk dari pintu rumah, Rasulullah berdiri, lalu lari menghampiri Fathimah, dan langsung memeluknya.

Begitulah Rasulullah membagikan rasa cinta. Beliau tidak memanggil Fathimah, tapi beliau sendiri yang lari menghampiri Fathimah dan memeluknya.

Baca Juga: Sekilas Karomah KH Muhammad Tahir Imam Lapeo, Tuanta Salamaka Ri Mandar

Ketiga, kita puji anak kita dan tunjukkan kecerdasannya. "Kamu cerdas sekali. Kamu anak yang pintar!"

Ketika anak kita mendapatkan hasil belajarnya, walaupun nilainya belum sesuai yang kita harapkan.

kita sampaikan, "Kamu sebenarnya pintar, tapi dalam kesempatan ini barangkali belum sampai. Insya Allah pada semester yang akan datang nilaimu akan lebih baik, karena kamu orang yang pintar." Kita tanamkan selalu kepercayaan diri pada dirinya.

Jangan malah kita berkata, "Kok nilainya cuma segini?!" Jangan! Ucapnya

Keempat, "Kamu manis, kamu cantik, kamu gagah, dan saya suka mendengar suara kamu."

Baca Juga: Jumat Penghulu dari Semua Hari, memiliki Keutamaan dan Keistimewaan, Ini Amalan yang Dianjurkan

Khusus untuk kata ini, saya punya guru, dia punya anak yang hafal Al-Qur'an dalam usia lima tahun. Kalau guru saya ditanya. bagaimana caranya? Guru saya selalu bilang, "Saya selalu menanamkan di hati anak saya akan keindahan suaranya."

Anak ini yang terus merasa bahwa suaranya indah sebagaimana kata ayahnya, maka disitulah dia mulai menikmati membaca Al-Qur'an, lama-lama tertanam rasa cinta kepada Al-Qur'an, dan dalam usia lima tahun hafal 30 juz.

Kelima, "Kehadiranmu di rumah ini menambah banyak kebahagiaan." Artinya kita tunjukkan bahwa dirinya amatlah berguna bagi kita sebagai keluarga.

Jangan kita malah berkata, "Keberadaanmu sangatlah menjadi beban di keluarga ini!"

Keenam, "Kamu adalah anak hebat. Dan kehebatanmu sangat luar Biasa"

Ketujuh, kita selalu membawa anak kita terlibat dalam musyawarah keluarga.

Baca Juga: Kenali, Reaksi Orang Berbeda- beda, Ketika Mendengar Lantunan Ayat Suci Al Quran

Saya tidak pernah mengambil keputusan berdua sama istri. Mau ke luar kota, mau bawa istri, saya panggil anak saya, Hasan.

"Hasan, ayo duduk!" Dari usia dia 4 tahun. "Kali ini kita mau berangkat, tapi Hasan enggak ikut. Bagaimana pendapat Hasan? Mau di rumah sama nenek atau mau ikut?"

"Kalau boleh ikut ya boleh. Kalau enggak boleh ya enggak apa-apa." jawab anak saya Hasan.

"Jadi kalau enggak ikut enggak apa-apa ya?" "Iya." jawabnya.

Selalu saya libatkan anak dalam musyawarah. Apakah itu mau pindah rumah ataupun urusan lainnya.

Kedelapan, kita senantiasa memuji dia di hadapan kawan-kawannya.

Saat memuji, janganlah juga berlebih-lebihan. Artinya, jangan berkata sama kawan-kawannya hal-hal yang tidak pernah terjadi.

Baca Juga: Ilmu Sihir dan Santet Itu Ada? Ini Penjelasan Ustadz Solmed

Seperti kita berkata di hadapan teman-temannya. “Ni, anakku selalu mengaji setiap hari 10 juz!" Padahal itu tidak benar.

Boleh kita puji dia dalam hal yang benar-benar dia lakukan, agar tertanam di dalam dirinya ingin berbuat lebih lagi.

Kesembilan, kita mendoakan dia sambil mengangkat tangan. Boleh kita mendoakannya saat setelah shalat, saat sujud, atau doar shalat. Tapi ada sekali-kali, ketika kita naik mobil, kita berdoa, kita angkat suara kita agar anak kita mendengar, tanpa kita melihat dia.

Ya Allah, sehatkanlah anakku. Jadikanlah ia anak yang shaleh yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Bahagiakanlah dia. Jadikanlah ia seorang penghafal Al-Qur'an." Dan seterusnya.

Seolah-olah kita sedang sendirian. Tapi sengaja kita keraskan suara kita agar dia mendengar doa kita.

Baca Juga: Malas Jadi Rajin Sholat, Ini Tips Bagi Orangtua Untuk Anak

Kesepuluh, "Aku percaya sama kamu, karena kamu orang jujur, tidak suka berbohong."

Kata ini jauh lebih baik daripada perkataan, "Janganlah kamu bohong!"

Dengan cara seperti ini, maka akan membuat dia berpikir sebelum menyampaikan sesuatu kepada orang tua.

Kalau dia tahu cerita ini tidak benar, maka tidak akan dia sampaikan.

Mudah-mudahan dengan pembahasan ini kita bisa mendapatkan manfaat, mudah-mudahan kita mampu mengamalkannya, ager anak keturunan kita menjadi anak yang shaleh shalehah, dan senantiasa dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala.***

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Sumber: Syekh Ali Jaber

Tags

Terkini

Terpopuler