Masya Allah, Nabi Muhammad SAW Sebut Nama Indonesia: Ummat yang Sangat Mencintaiku

20 Juli 2022, 13:29 WIB

CHANELSULSEL.COM- Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Populasi penduduk yang menganut agama Islam di Indonesia tercatat sekitar 84% atau 229 juta jiwa. 

Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan,Sehingga Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Baca Juga: Gimana Cara Agar Taubat Dapat Diterima oleh Allah SWT dan Mendapat Ampunan?

Sebagai warga Indonesia, tentu kita akan bangga jika ada negara lain menyebut nama Indonesia.

Apalagi yang menyebutkan nama Indonesia sekelas artis dunia atau tokoh dunia, tentu rasa kebanggaan itu akan jauh lebih besar.

Lantas, bagaimana jika yang menyebut nama Indonesia adalah tokoh ummat muslim sedunia, yakni Nabi Muhammad SAW?. Tentu adalah rasa bangga yang tiada tara.

Nah, ternyata nama Indonesia pernah disebut oleh Baginda Rasulullah SAW.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber : Rahasia Surah Alfatiha, Salah Satunya Bisa Di bacakan Untuk Anak yang Nakal

Dilansir Chanelsulsel dari BondowosoNetwork.com melalui  kanal Youtube Islam Populer, adalah Abuya Sayyid Muhammad Bin Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani yang mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW menyebut nama Indonesia.

Sebelum menelusuri bagaimana Rasulullah mengungkapkan rasa cintanya pada Indonesia, mari kita berkenalan dulu dengan sosok Sayyid Muhammad.

Bagi yang belum tahu, Sayyid Muhammad merupakan salah satu ulama besar dari kalangan Ahlussunnah Waljamaah abad ke-21.

Beliau lahir di kota Mekah tahun 1365 Hijriah atau 1945 Masehi.

Pendidikan pertama beliau ditempuh di Madrasah Al Falah Makkah, tempat ayah beliau bertugas sebagai pengajar.

Setelah ayah beliau wafat, beliau langsung didaulat untuk meneruskan syiar dakwah dan majelis taklim yang telah dirintis oleh sang ayah.

Baca Juga: Hujan Turun, Saat Mustajabnya dan Terkabulkan Doa, Berikut Doa dan Artinya

Setahun sebelum ayah beliau wafat tepatnya pada tahun 1970, beliau berhasil meraih gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar.

Tak hanya itu, di tahun yang sama beliau juga diangkat menjadi dosen di dua perguruan tinggi yakni Universitas UMM AL-QURA Mekkah dan di Universitas King Abdul Aziz.

Selain itu, beliau juga rutin mengisi pengajian di Masjidil Haram.

Setelah cukup lama menjadi dosen di dua Universitas, beliau memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya, dan lebih memilih untuk fokus mendirikan Majelis Taklim di kediamannya sendiri.

Sebagai seorang ulama, selain bertugas mengajar diberbagai majelis keilmuan, Sayyid Muhammad juga produktif dalam menulis beberapa kitab karya beliau sendiri.

Hingga kini kurang lebih sekitar 100 kitab karya beliau sendiri. Antara lain seperti Manhaj As-salaf, Qowaidul asasiyah, Syarah Mandumatul Waraqat, dan masih banyak lagi.

Bahkan karya beliau, sekarang banyak yang telah diterjemahkan ke bahasa lain seperti Perancis, Inggris, dan Indonesia.

Baca Juga: Walaupun Sakit Sholat Lima Waktu Tetap Wajib Ditunaikan, Ini Kemudahan dan Cara Mengerjakannya

Sayyid Muhammad bin Alawi Al-maliki sangat mencintai orang-orang Indonesia, karena beliau pernah bermimpi bertemu dengan Rasulullah dan menyatakan bahwa Rasulullah sangat mencintai orang Indonesia.

Meski setiap nabi mencintai dan mengasihi umatnya, namun menurut ahli tafsir Prof Quraish Shihab, kecintaan dan kasih sayang Rasulullah pada umatnya lebih besar dibanding para nabi dan rasul sebelumnya.

Rasulullah tidak berkenan umatnya mendapatkan azab, sekalipun mereka menolak seruannya. Tetapi Rasul justru mendoakan agar suatu saat Allah SWT memberikan Hidayah.

Di Indonesia misalnya, meskipun penduduknya tak semuanya taat, Rasulullah tetap membersihkan nama Indonesia saat bertemu dengan Sayyid Muhammad.

Semua berawal ketika Sayyid Muhammad bin Alawi Al-maliki bersama rombongan ulama lainnya, pergi berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW di Madinah.

Baca Juga: Mudah Dilakukan Setiap Hari, Amalan Ini Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji

Tiba-tiba, beliau mengalami semacam kondisi yang tak biasa. Beliau ternyata mengalami Kasyaf yakni terbukanya tabir hati hingga mampu mengetahui kondisi diluar alam indrawi.

Dalam peristiwa ini Sayyid Muhammad bertemu dengan Rasulullah dan berjibun orang di belakangnya.

Sayyid Muhammad bin Alawi yang merasakan peristiwa tersebut bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang berkerumun di belakang itu?".

Rasulullah menjawab, "Mereka adalah Ummat yang sangat mencintaiku dan aku juga sangat mencintai mereka,"

Sayyid Muhammad kembali bertanya, "Darimana mereka berasal, wahai Rasulullah?".

"Indonesia" pungkas Rasulullah.

Setelah kejadian tersebut, Sayyid Muhammad ternyata tinggal berdiam diri. Sebagai bukti kecintaan beliau, adalah mendirikan pondok khusus untuk santri-santri berasal dari Indonesia.

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat: Cara Bijak Berdakwah Kepada Orang yang Status Sosialnya Lebih Tinggi

Selain itu, perlakuan Sayyid Muhammad Al-Maliky terhadap masyarakat dan Ulama Indonesia pun amat sangat baik. Apalagi ketika beliau mendapatkan kunjungan dari orang Indonesia. Tak tanggung-tanggung, beliau sering memberikan buah tangan untuk hadiah pula.

Selama hidup beliau menjadi ulama di Timur Tengah, beliau sering berkunjung ke Indonesia.

Terakhir sebelum wafat, beliau mengundang seorang Habib dari Indonesia untuk menemaninya sampai beliau tutup usia.

Sayyid Muhammad Al-Maliky wafat pada hari Jumat tanggal 15 Ramadhan 1425 Hijriah atau 30 Oktober 2004 Masehi, dan dimakamkan di Alma'la di samping makam Sayyidah Khadijah binti khuwailid.***

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Sumber: YouTube Islam Populer Bondowoso Network

Tags

Terkini

Terpopuler