Fenomena Bumi Berputar Lebih Cepat Catat Rekor Hari Terpendek, Berikut Ulasannya

- 6 Agustus 2022, 17:30 WIB
ilustrasi Bumi./Apakah Bumi Berputar Lebih Cepat? Ada Sesuatu yang Membuat Rotasi Bumi Semakin Cepat dan Satu Hari Berakhir Lebih Singkat
ilustrasi Bumi./Apakah Bumi Berputar Lebih Cepat? Ada Sesuatu yang Membuat Rotasi Bumi Semakin Cepat dan Satu Hari Berakhir Lebih Singkat /Pixabay

CHANELSULSEL.COM - Fenomena bumi berputar lebih cepat menjadi perbincangan publik belakangan ini.

Fenomena ini tak hanya heboh di Indonesia, masyarakat global pun membahas kejadian bumi berputar lebih cepat ini.

Peristiwa bumi berputar lebih cepat terungkap usai para ilmuwan mengukur rotasi bumi dengan jam atom presisi tinggi.

Baca Juga: Gerakan Cari Mantu Bebas Narkotika, Dinkes Sulsel Gandeng Kemenag dan BNNP

Data bumi yang berputar lebih cepat terulang pada pada akhir Juli 2022 lalu.

Diketahui Bumi memang memiliki hari-hari yang lebih pendek dan semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Misalkan, pada tahun 2020, bumi menghasilkan 28 hari terpendek dalam 50 tahun terakhir. Hari terpendek tercatat pada 19 Juli.

Baca Juga: Kelebihan dan Harga iPhone 13 Pro Agustus 2022, Serta Perbedaan Seri 13 Pro Max dan 14

Rekor hari terpendek tersebut tercata memangkas waktu 1,47 milidetik dari 86.400 detik.

Fenomena bumi berputar lebih cepat pun menjadi heboh. Publik bertanya-tanya tentang kebenaran fenomena tersebut.

Ternyata, fenomena ini juga pernah terjadi pada sebelumnya. Dimana, ilmuwan mencatat bumi berputar lebih cepat dan memiliki hari terpendek pernah terjadi pada 1960-an.

Baca Juga: Joker 2 'Folie Deux' Dijadwalkan Tayang Oktober 2024, Lady Gaga Jadi Aktor baru di Film ini

Kejadian tersebut menyebabkan datangnya waktu tengah malam lebih cepat sekitar 1,5 milidetik dari waktu normalnya.

Pada 1,4 miliar tahun yang lalu, bumi memiliki waktu 19 jam untuk berganti hari. Karena itu, seharusnya kini bumi memiliki waktu yang lebih panjang sekitar satu 74.000 detik setiap tahun.

Namun, alih-alih menjadi lebih panjang, bumi justru berputar lebih cepat.

Baca Juga: Syech Zaki jadi Sorotan Usai Klarifikasi Bela Istri, Simak Profil Suami Tasyi Athasyia

Atas fenomena alam ini, International Telecommunication Union yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa pun harus menambahkan detik kabisat.

Penambahan detik kabisat dilakukan sejak 1972. Hal ini terus berlangsung hingga Juni-Desember 2016.

Sementara penambahan detik kabisat berikutnya bisa ditetapkan pada bulan Desember 2022 mendatang.

Baca Juga: Dewa 19 Perkenalkan Lagu Still I’m Sure We’ll Love Again, Duet Ello dan Virzha

Fenomena bumi berputar lebih cepat atau rotasi bumi ini sendiri dipengaruhi oleh inti cair bumi. Misalkan, permukaannya yang merupakan massa benua, lautan yang membengkak dan gletser yang menghilang.

Selain itu, rotasi bumi juga dipengaruhi oleh selimut gas tebal yang bergetar dan berputar pada porosnya.

Selain itu, rotasi bumi yang berputar lebih cepat juga dipengaruhi dari munculnya angin El Nino.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Bumi Berputar Lebih Cepat? Begini Penjelasannya Menurut Para Ilmuwan

Intinya, apa pun yang menggerakkan massa menuju pusat bumi, maka akan mempercepat rotasi planet.

Sebagai informasi, panjang satu hari adalah perbedaan antara waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar sekali pada porosnya yang menghabiskan waktu 86.400 detik atau 24 jam.

Ketika panjang hari meningkat, maka bumi akan berputar lebih lambat. Sebaliknya, ketika panjang hari berkurang dan menjadi angka negatif, maka bumi berputar lebih cepat.***

Editor: M Asrul

Sumber: Pikiran Rakyat Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah