CHANELSULSEL.COM - Planet Bumi termasuk planet yang terdiri atas air dan daratan.
Ilustrasi permukaan bumi yang beredar di masyarakat, memperlihatkan bahwa bumi punya air yang melimpah.
Air merupakan senyawa yang tersusun atas 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom oksigen (O).
Baca Juga: Jangan Salah, Bertemu Turis atau Traveler? Berikut Perbedaannya
Lalu, seberapa banyak sebenarnya volume air di bumi?
Apakah manusia benar-benar perlu menghemat penggunaan air?
Hal tersebut dijawab secara sederhana oleh Corridor Crew di Youtubenya. Ia mengibaratkan bahwa perbandingan antara volume air dan volume bumi sebenarnya, 1 : 700. Sangat kecil.
Air tersedia di bumi dalam berbagai fase, misalnya fase cair untuk air di sungai dan danau, dan air berfase beku di benua Antartika.
Baca Juga: Tenyata Ini 5 Profesi Lulusan Sarjana Pendidikan Belum Diketahui Publik, Bukan Hanya Guru
Air juga menyebar di permukaan bumi dan di dalam tanah.
Air dalam tanah apabila dikumpulkan, ukurannya dapat mendekati ukuran bola selebar 160 mil.
Namun, hanya sekitar enam persen dari air tersebut yang dapat digunakan, karena akses yang sulit, dan ada yang mengandung zat berbahaya.
Kandungan air minum tersimpan di dalam tanah lebih banyak daripada bentuk cair yang ada di permukaan.
Dilansir dari situs LPPM IPB, Air merupakan unsur yang menutupi sebagian besar muka bumi. Total jumlah kandungan air di bumi hampir 326 juta mil kubik.
Jadi, apakah Kita akan kehabisan air?
Jawabannya tentu tidak, karena air selalu dalam jumlah yang sama.
Alasan penghematan ini untuk menghemat sumber daya, menjaga persediaan air di rumah tetap ada, dan untuk mereduksi pencemaran air.
Persebaran jumlah air di dunia tidak merata. Sebanyak 50% persediaan air minum dunia berada pada negara Brazil, Indonesia, China, Rusia, Kanada, dan Kolombia.
Baca Juga: Apatisme Vs Partisipasi Pemilih Generasi Z pada Pemilu 2024
Pada tahun 2022, organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO), merilis bahwa sebanyak 2 milyar penduduk dunia tinggal di negara dengan sumber daya air yang kurang. Selain itu, air yang dikonsumsi banyak terkontaminasi zat kimia, bahkan mikroba.
Untuk 6.121 milyar penduduk, dibutuhkan sebanyak 367 km kubik air per hari. Sementara,siklus air tidak terjadi instan, dan membutuhkan waktu yang tidak singkat.
Sifat air yang terus bergerak memungkinkan terjadinya kelangkaan persediaan air di suatu wilayah.***