Sebagai contoh, sambung A. Ramli, kasus seorang siswa tewas dipukul oleh guru, aksi kekerasan guru di sekolah, seorang guru menendang siswanya hanya karena terlambat masuk ke sekolah akibat emosi dan secara spontan.
"Di SMK Negeri 2 Makassar terjadi penganiayaan guru oleh siswa dan orang tua siswa. Dari berbagai contoh kasus tersebut, telah menunjukkan adanya interaksi sosial yang tidak kohesif pada hubungan antara guru dan siswa di sekolah," ulas A. Ramli.
Baca Juga: Manfaatkan Ampas Sagu Menjadi Briket, UNM dan UNIPA Edukasi Masyarakat Papua Barat
Melihat, kasus-kasus yang terjadi itulah yang menyebabkan A. Ramli Rasjid termotivasi untuk menelaah hubungan guru dan siswa. Riset
Hasil riset A. Ramli Rasjid, menunjukkan kompetensi sosial, interaksi sosial, dan kohesivitas sosial guru sebagaimana dipersepsi oleh rekan guru, siswa, tenaga kependidikan, dan masyarakat pada umumnya berada pada kategori sangat baik.
"Sedangkan proses dialektika dalam membangun kohesivitas sosial guru terintegrasi pada tiga level; individu, komunal, dan kelembagaan sekolah di SMK Negeri Kota Makassar," Tandasnya.
Seusai menjawab klarifikasi, sanggahan, dan bantahan tim penguji, Ketua Pusat Kewirausahaan UNM dinyatakan lulus dengan memeroleh IPK 3,90 dan predikat kelulusan sangat memuaskan.
Baca Juga: UNM Sabet Perguruan Tinggi Terbaik dengan Kontribusi Mata Kuliah Terbanyak Tahun 2022
Ia tercatat sebagai alumni ke-1148 PPs UNM dan ke-190 Program Studi Ilmu Sosiologi.
Rektor UNM Prof. Husain Syam, dalam pesan akademik menyampaikan bahwa doktor baru telah menunjukkan kemampuan membangun relasi sosial dalam bentuk kohesivitas.