CHANELSULSEL.COM-Sebanyak 11 peserta dari dua Universitas di Indonesia lolos kualifikasi The 72nd Lindau Nobel Laureate Meeting 2023 (LINO23).
Kegiatan tersebut akan diselenggarakan di Lindau, Jerman, dan berlangsung pada tanggal 25 sampai 30 Juni 2023.
LINO23 merupakan event untuk bidang Fisiologi atau kedokteran. Sekiranya 40 peraih nobel dan 635 ilmuwan muda dari seluruh dunia akan hadir di acara ini.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ahli : Telat Makan Bisa Ganggu Kesehatan Fisik dan Mental
Peserta yang akan hadir mewakili Indonesia sebagai ilmuwan muda di LINO23 berasal dari Universitas Airlangga (UNAIR) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Enam orang peserta dari UGM, dan lima lainnya dari UNAIR.
UNAIR mengikutkan peserta atas nama Khairul Rizki Purba, Citrawati Dyah Kencono Wungu, Firas Farisi Alkaff, Rozi Aditya Aryananda, dan Sovia Salma.
Adapun peserta dari UGM ialah Agnes Rosarina Prita Sari, Alvin Santoso Kalim, Antonia Morita Iswari Saktiawati, Azzahra Asysyifa, Dhita Bayu Nugroho, dan Nova Yuli Prasetyo Budi.
Para ilmuwan muda tersebut berkesempatan mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang meliputi kuliah, Agora Talks, diskusi panel, serta dapat berinteraksi secara langsung dengan ilmuwan-ilmuwan lainnya.
Baca Juga: K13 Menjadi Kurikulum Merdeka Banyak Berganti, PTS Menjadi SAS, Berikut Istilah istilah Baru
Dibuka pula kesempatan bagi para partisipan atau ilmuwan muda untuk bertemu langsung dengan para peraih Nobel.
Beberapa ilmuwan yang meraih nobel di tahun-tahun sebelumnya juga ikut ambil bagian di LINO 23 tahun ini
Salah satu peraih nobel yang akan hadir adalah guru besar Harvard, Walter Gilbert. Hal tersebut berdasarkan informasi terbaru dari akun twitter resmi Lindau Nobel.
“Walter Gilbert (@MCB_Harvard) juga akan menghadiri Lindau tahun ini! Kami akan menyambut #Peraih Nobel Kimia dari tahun 1980 untuk kunjungan kedelapan kalinya di Pertemuan Lindau.
Baca Juga: Terpilih Jadi Ketua Forum Rektor LPTK Indonesia, Prof Husain Syam Ajak Rektor Saling Kolaborasi
Ilmuwan Muda #LINO23 terpilih dapat menantikan pertukaran yang terbuka dengnnya” dikutip dari twitter @lindaunobel.
Pertemuan para ilmuwan yang luar biasa ini sebagai bentuk inisiatif Eropa supaya tetap terjalin rekonsiliasi. LINO adalah konferensi ilmiah tahunan.
Alasan menghadirkan ilmuwan muda dalam acara Nobel tersebut tentu supaya berbagai negara dapat melakukan pertukaran ilmu ilmiah, bahkan budaya lintas generasi.***