CHANELSULSEL.COM- Bupati Polewali Mandar Hadiri seminar hari Jadi Kecamatan Wonomulyo pada kamis 16 maret 2023
kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Wonomulyo tersebut dihadiri oleh camat Wonomulyo, Tokoh pemuda, Budayawan, Abdul Halim Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulbar dan beberapa Anggota DPRD serta perwakilan Dinas terkait
Tujuan dari Seminar ini melakukan rembuk dan kajian waktu pasti Hari Jadi Wonomulyo, Informasi detail sejarah Wonomulyo yang melibatkan berbagai stakeholder terkait serta rumusan landasan pikir pelaksanaan Hari Jadi Wonomulyo.
Baca Juga: Hari Jadi Wonomulyo Ditetapkan 1 September, Abdul Halim: Ini Adalah Bagian Sejarah
Bupati Polewali Mandar H. Andi Ibrahim Masdar dalam sambutannya mengatakan, Wonomulyo merupakan pusat perdagangan, sehingga masyarakat harus siap memajukan perekonomian seiring banyaknya investor yang masuk ke daerah ini.
“Terkait IKN di Kalimantan, di Wonomulyo ini pelaku usaha harus lebih siap untuk memajukan perekonomian karena seiring saat ini pihak investor akan masuk ke daerah ini.
Dengan banyaknya tokoh yang cerdas di Wonomulyo ini dan sejarahnya, mulai dari kesenian, pertanian, bisnis dan ditunjang SDM maju dan Aparat Desa yang memiliki sumber daya baik, penting bagi Kepala Desa, tidak hanya berharap dari dana desa, tapi mengajari peluang bisnis masyarakat desa,” kata AIM.
Ichsan Sahibuddin selaku Ketua Panitia Kegiatan mengatakan, Wonomulyo merupakan suatu simbol asimilasi kultural dari heterogenitas, baik suku Jawa maupun suku Mandar serta suku lainnya yang hidup secara damai dan toleransi
“Wonomulyo ini, merupakan suatu simbol asimilasi kultural dari heterogenitas, baik orang Jawa maupun orang Mandar dan lain-lain itu hidup damai di sini.
Jadi kedatangan orang Jawa menjadi cikal bakal terjadinya pertanian modern di tanah Mandar atau di Sulbar, seperti sistem irigasi” katanya dikutip dari Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar pada 17 Maret 2023
Baca Juga: Berkunjung ke Sulbar? Ini 14 Rekomendasi Warung Coto Makassar di Polewali Mandar, Ada Coto Linor
Diketahui Wonomulyo saat ini masih dihuni oleh sebagian besar etnis jawa yang secara heterogen hidup berdampingan secara rukun dan damai dengan masyarakat suku mandar, Bugis dan beberapa etnis lainnya di Sulawesi Barat
Bahkan beberapa daerah di wonomulyo masih memakai nama daerah yang ada di Pulau Jawa seperti Cirebon, Sugiwaras, Bumiayu, Kediri, Bumi Mulyo dan daerah lainnya.
Adapun narasumber pada kegiatan ini, diantaranya Dr. Abdul Rahman Hamid Dosen Sejarah UIN Raden Intan Lampung; Peneliti Sejarah Mandar, kemudian Ritha Mikawaty S, S.Hut., MM selaku Analisis Kebijakan Ahli Madya pada Direktorat Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Ditjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, dan Adi Arwan Alimin selaku Moderator dan juga Penulis Buku: Kampung Jawa di Tanah Mandar.***