Atasi Masalah Stunting, Ini Terobosan Jitu dari Pemprov Sulawesi Barat

- 1 Maret 2023, 10:32 WIB
penjabat gubernur Sulbar
penjabat gubernur Sulbar /Antara/


CHANELSULSEL.COM - Akmal Malik, selaku Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, persiapkan program dalam mengatasi masalah stunting

salahsatu terobosan dalam mengatasi masalah tersebut adalah adanya program keluarga asuh sebagai bentuk aksi nyata penanganan stunting di daerah itu.

"Sebagai bentuk aksi nyata penanganan stunting, kita menerapkan program keluarga asuh. Jadi, setiap pejabat OPD lingkup Pemprov Sulbar, mendampingi keluarga berisiko stunting," kata Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik di Mamuju

Baca Juga: Berkunjung ke Sulbar? Ini 14 Rekomendasi Warung Coto Makassar di Polewali Mandar, Ada Coto Linor

Penjabat Gubernur mengajak para pejabat Eselon II dan III agar melakukan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting.

"Saya mengajak para pejabat Eselon II dan III karena ini tanggungjawab kita secara personal. Apalagi, isu stunting adalah isu bersama. Saya pribadi akan memulai keluarga asuh untuk 10 orang keluarga berisiko stunting," terang Akmal Malik di kutip dari Antara

Ia mengakui, selama ini koordinasi serta data yang belum akurat serta kurangnya aksi nyata menjadi salah satu persoalan penanganan stunting di Sulbar.

 Baca Juga: Polres Mamuju Tengah Tahan 3 Mantan Aparat Desa yang Diduga Korupsi Dana BLT

Sehingga, berdasarkan arahan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat rapat koordinasi penanganan stunting di Sulbar pekan lalu, maka penting agar terbangun kolaborasi seluruh pihak dan data yang tepat sasaran.

"Koordinasi, data yang belum akurat serta kurangnya aksi nyata menjadi persoalan penanganan stunting di Sulbar. Inilah yang harus kita kolaborasikan," kata Akmal Malik.

Ia mendorong agar penanganan stunting di Sulbar berbasis Data Desa Presisi (DDP).

"Dengan memakai data presisi, kita akan fokus di desa yang dampak kemiskinan ekstrem dan ibu-ibu hamil. Kita lakukan dulu identifikasi. Kita fokus di desa-desa yang ril soal stunting dan kemiskinan ekstrem," jelas Akmal Malik.

Baca Juga: Berkunjung ke Sulbar? Ini 7 Rekomendasi Warung Pangkep Sop Saudara di Kabupaten Polewali Mandar

Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, saat memimpin rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di Sulbar, di Ballroom Grand Maleo Hotel Mamuju pada Kamis lalu, mendorong pemerintah setempat melakukan percepatan penurunan angka stunting.

Provinsi Sulbar kata Wapres, kurun empat tahun terakhir belum dapat keluar dari posisi dengan angka stunting tinggi di Indonesia.

"Bahkan, pada 2022 Sulbar di angka 35 persen. Itu pun mengalami kenaikan 1,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Ma'ruf Amin.

Provinsi Sulbar kata Ma'ruf Amin, menjadi salah satu provinsi yang mendapat perhatian dari pemerintah pusat dalam upaya percepatan penurunan stunting.

 Baca Juga: Kendarai Roda 3 Saat KKN di Majene Sulbar, Dua Mahasiswa UIN Alauddin Asal Takalar dan Bulukumba Meninggal

"Masalah stunting ini masalah besar, masalah penting, salah satu sumber dari upaya kita membangun sumber daya manusia yang unggul dan itu tidak mungkin bisa tercapai kalau masih ada stunting," ujar Ma'ruf Amin.

Kendala seperti koordinasi, kolaborasi dan sinergi yang belum berjalan dengan baik kata Ma'ruf Amin, harus segera dihilangkan.

"Kendala koordinasi, kolaborasi dan sinergi, ini harus kita hilangkan. Oleh karena itu hilangkan ego sektoral dan kemudian juga perbaiki koordinasi antar-berbagai pihak," tegas Ma'ruf Amin.

Juga dalam mengatasi persoalan yang menjadi pemicu stunting, yakni pernikahan anak lanjutnya, harus melibatkan seluruh pihak melakukan pendekatan, baik edukasi regulasi maupun pendekatan keagamaan.

Halaman:

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x