Diperingati Setiap 22 Oktober, Ini Sosok Berjasa di Balik Sejarah Hari Santri Nasional

- 22 Agustus 2022, 19:30 WIB
Peringatan Hari Santri Nasional setiap tahunnya ditetapkan melalui penandatanganan Keppres Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015
Peringatan Hari Santri Nasional setiap tahunnya ditetapkan melalui penandatanganan Keppres Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 /

CHANELSULSEL.COM - Hari Santri Nasional diperingati pada 22 Oktober setiap tahun.

Peringatan Hari Santri Nasional setiap tahunnya ditetapkan melalui penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri pada 15 Oktober 2015 silam.

Dikutip dari nu.or.id, keputusan Presiden mengenai peringatan Hari Santri Nasional bukan keputusan yang asal.

Baca Juga: Hasil Autopsi Brigadir J, Tim Forensik Ungkap Luka Tembak Tembus Keluar dari Jenazah

Ada banyak pertimbangan yang mendasari Presiden menandatangani Keppres tentang Hari Santri Nasional.

Dimana, kiai dan santri dinilai memiliki peran dan andil besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia ketika itu.

Diputuskannya Peringatan Hari Santri Nasional juga diambil untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan peran ulama serta santri.

Baca Juga: Survei Pemilu 2024 PRMN-Promedia Temukan 86,4 Persen Responden Setuju Presiden Harus Aktif di Media Sosial

Selain itu, pengambilan tanggal 22 Oktober juga tidak sembarangan.

Hari itu merujuk pada ditetapkannya seruan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945.

Seruan tersebut ditujukan pada setiap muslim di seluruh Indonesia untuk membela tanah air.

Baca Juga: Terbongkar Peran Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo Ikut Beri Janji Kepada Tersangka Kasus Brigadir J

Resolusi jihad yang dimaksud adalah sebuah ketetapan yang menggerakkan massa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Resolusi jihad tersebut dicetuskan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Ini sosok yang berjasa dalam peringatan Hari Santri Nasional.

Sebelumnya, peringatan Hari Santri Nasional berawal dari usulan masyarakat pesantren yang menginginkannya sebagai momentum untuk mengingat, mengenang, dan meneladani kaum santri yang telah berjuang menegakkan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Selebgram Perempuan Asal Jateng Ditangkap karena Endorse Judi Online, Siapa Dia?

Usulan tersebut diusulkan oleh ratusan santri dari Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Malang, Jawa Timur pada Jumat 27 Juni 2014. Usul itu disampaikannya pada saat menerima kunjungan Joko Widodo sebagai calon presiden.

Jokowi saat itu menandatangani komitmennya untuk menjadikan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri dan menegaskan akan memperjuangkannya.

Sejak usulan tersebut didengungkan, ada beberapa pihak yang menolak. Alasannya pun beragam mulai dari kekhawatiran polarisasi, hingga ketakutan adanya perpecahan karena ketiadaan pengakuan bagi selain santri.

Baca Juga: Persib Bandung Kontrak Luis Milla Dua Tahun, Intip Gaji Mantan Pelatih Timnas Ini

Meskipun demikian, pada akhirnya Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober bukan tanggal 1 Muharram seperti komitmen Joko Widodo kala itu.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga menyetujui adanya Hari Santri sebagai sebuah semangat untuk membela tanah air.

“Ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia. Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren,” ungkapnya.***

Editor: M Asrul


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x