Jumpa PM Australia, Menko Airlangga Harap Hubungan Bilateral Harus Beri Kemajuan Nyata

- 7 Juni 2022, 19:59 WIB
Menko Airlangga menyampaikan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia telah berlangsung lama dan berharap agar hubungan kedua harus lebih dalam daripada sekadar arsitektur saja, namun juga harus membawa kemajuan nyata.
Menko Airlangga menyampaikan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia telah berlangsung lama dan berharap agar hubungan kedua harus lebih dalam daripada sekadar arsitektur saja, namun juga harus membawa kemajuan nyata. /dok. Ekon.go.id/

CHANELSULSEL.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjumpa dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Jakarta, Senin, 6 Juni 2022 malam.

Pertemuan kedua tokoh tersebut guna mendorong peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

Menko Airlangga berharap hubungan bilateral Indonesia dan Australia harus mampu memberikan kemajuan yang nyata bagi kedua negara.

Baca Juga: UNM-Kemendes PDTT Teken MoU, Komitmen Membangun dari Desa

“Kepemimpinan PM Anthony ke depannya akan mewakili momen kunci untuk mengeksplorasi peluang baru. Kami mengapresiasi keputusan Anda untuk menghidupkan kembali kemitraan perubahan iklim Australia dengan Indonesia seperti yang diumumkan hari ini. Kita sekarang perlu mengambil tindakan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan bersama dengan membuka miliaran investasi energi bersih,” ujar Menko Airlangga.

Roadmap NZE pertama di Indonesia akan segera diluncurkan, didukung oleh International Energy Agency (IEA) Clean Energy Transition Program yang didanai Australia.

Berdasarkan analisa IEA, perpindahan Indonesia ke jalur NZE dapat menarik tambahan investasi bersih sebesar 2 miliar dolar AS per tahun hingga 2030, dan menciptakan lebih dari 900.000 lapangan kerja.

“Proyek dengan dampak global dan regional harus menjadi inti dari jalur Indonesia menuju NZE. Kami menyambut baik proyek hidrogen hijau Australia di Indonesia untuk siap tahun ini. Solusi cerdas yang dipimpin oleh industri juga harus mendorong upaya bersama menuju rantai pasok yang lebih tangguh,” ujar Menko Airlangga.

Australia juga dapat mempertimbangkan untuk berkontribusi pada Mekanisme Transisi Energi Asian Development Bank (ADB) yang baru antara lain mempercepat pilot project Carbon Capture, Utilizaton and Storage (CCUS), dan pemanfaatan amonia di pembangkit listrik tenaga batu bara.

Halaman:

Editor: M Asrul

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x