CHANELSULSEL.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengumumkan harga mie instan naik dalam waktu dekat.
Syahrul Yasin Limpo juga menjelaskan penyebab harga mie instan naik.
Harga mie instan naik disebabkan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Perang itu menyebabkan suplai bahan baku mie instan atau gandum menurun.
Baca Juga: Hasil Rakernas Tunjuk Kota Makassar Tuan Rumah APEKSI 2023
Syahrul Yasin Limpo membeberkan, ada sekitar 180 juta gandum tak bisa disuplai Ukraina akibat perang.
"Besok harganya (mie instan) harganya 3 kali lipat. Maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," kata Syahrul Yasin Limpo, dikutip dari kanal YouTube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan.
Menurutnya, ketersedian gandum dunia tetap ada. Namun, jumlah berkurang sehingga harga meningkat siknifikan.
Baca Juga: Kemenhub Resmi Naikkan Tarif Ojek Online, Berikut Daftar Harganya
"Ada gandumnya, tapi harganya mahal banget," kata Syahrul.
Indonesia menjadi salah satu negara yang mengimpor gandum. Karena harga naik, Mentan tak menyetujui inpor gandum.
"Kalau saya jelas tidak setuju, apapun kita makan saja, seperti singkong, sorgum, sagu," katanya.
Mentan juga mengatakan bahwa tantangan ini tidaklah kecil. Sehingga meminta semuanya untuk saling bekerja sama.
Selain gandum, Ukraina dan Rusia merupakan pemasok pupuk terbesar dunia.
Karena konflik yang terjadi, harga pupuk dunia ikut naik menjadi 3 sampai 5 kali lipat.***