CHANELSULSELCOM- Update kasus Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia
Tragedi yang sangat memprihatinkan bagi dunia sepak bola Indonesia atas insiden di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober lalu
Beberapa spekulasi muncul pasca tewasnya ratusan supporter Aremania
Baca Juga: 7 Fakta Insiden Stadion Kanjuruhan, Nomor 4 Sangat Disayangkan
Salah satunya adalah adanya tembakan gas air mata dari pihak pengamanan yang berada di stadion setelah Tim kebanggaannya harus kalah dari Persebaya
Polri mengklaim bahwa korban-korban yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata.
“CS (Chlorobenzalmalononitrile) atau gas air mata dalam tingkatan tertinggi pun tidak ada yang mematikan,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Senin 10 oktober 2022
Baca Juga: Tujuh Ancaman Sanksi FIFA Terhadap Indonesia Usai Tragedi Kanjuruhan, Simak Ulasannya
Dedi menuturkan, klaim tersebut didasari dari keterangan ahli maupun dokter yang menangani korban-korban dalam Tragedi Kanjuruhan dikutip dari PMJNews
“Dari penjelasan para ahli, dokter spesialis yang menangani para korban, baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata,” papar Dedi.
Lebih lanjut, korban meninggal dalam tragedi tersebut disebabkan karena kekurangan oksigen akibat berdesak-desakan.
Baca Juga: Polri Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Termasuk Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita
“Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen. Karena terjadi berdesak-desakan. Kemudian terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan, yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada pintu 13, pintu 11, pintu 14 dan pintu 3,” jelasnya.***