Begitulah Rasulullah membagikan rasa cinta. Beliau tidak memanggil Fathimah, tapi beliau sendiri yang lari menghampiri Fathimah dan memeluknya.
Baca Juga: Sekilas Karomah KH Muhammad Tahir Imam Lapeo, Tuanta Salamaka Ri Mandar
Ketiga, kita puji anak kita dan tunjukkan kecerdasannya. "Kamu cerdas sekali. Kamu anak yang pintar!"
Ketika anak kita mendapatkan hasil belajarnya, walaupun nilainya belum sesuai yang kita harapkan.
kita sampaikan, "Kamu sebenarnya pintar, tapi dalam kesempatan ini barangkali belum sampai. Insya Allah pada semester yang akan datang nilaimu akan lebih baik, karena kamu orang yang pintar." Kita tanamkan selalu kepercayaan diri pada dirinya.
Jangan malah kita berkata, "Kok nilainya cuma segini?!" Jangan! Ucapnya
Keempat, "Kamu manis, kamu cantik, kamu gagah, dan saya suka mendengar suara kamu."
Baca Juga: Jumat Penghulu dari Semua Hari, memiliki Keutamaan dan Keistimewaan, Ini Amalan yang Dianjurkan
Khusus untuk kata ini, saya punya guru, dia punya anak yang hafal Al-Qur'an dalam usia lima tahun. Kalau guru saya ditanya. bagaimana caranya? Guru saya selalu bilang, "Saya selalu menanamkan di hati anak saya akan keindahan suaranya."
Anak ini yang terus merasa bahwa suaranya indah sebagaimana kata ayahnya, maka disitulah dia mulai menikmati membaca Al-Qur'an, lama-lama tertanam rasa cinta kepada Al-Qur'an, dan dalam usia lima tahun hafal 30 juz.