Kehidupan Dunia, Setelahnya Ada Alam Barzah, Bagaimana Kondisinya? Ini Penjelasannya

- 21 Juli 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi alam kubur atau alam barzah
Ilustrasi alam kubur atau alam barzah /Pixabay.com/Tellqaiss

CHANELSULSEL.COM- Ummat Islam harus meyakini bahwa kehidupan manusia di alam dunia pasti akan berakhir,

Setelahnya akan berpindah ke alam berikutnya yaitu alam barzah atau lebih dikenal dengan alam kubur, sesudahnya ke alam akhirat

Pernahkah membayangkan dan berpikir, bagaimana kehidupan manusia di alam barzah?

Baca Juga: Aturan Baru, PSSI: Wasit Liga 1 Indonesia Musim Kompetisi 2022-2023, Bertugas Sesuai Rangking

Barzah sendiri artinya sekat, antara alam dunia dan alam akhirat. manusia yang singgah disana sudah ada sejak Nabi Adam hingga detik ini.

Meski hanya menjadi tempat persinggahan, tetapi waktunya cukup Panjang bahkan kabarnya, lebih lama dibandingkan di alam dunia.

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, KH Nurul Irfan, menjelaskan bagaimana kondisi manusia di alam Barzah.

Menurutnya, sebagai sekat antara dunia dan akhirat, manusia yang sudah berada di alam Barzah, mereka dapat melihat alam dunia dan akhirat.dilansirchanelsulsel.com dari laman

Baca Juga: Hari Ini Kamis, 21Juli 2022, Kloter Tiga Debarkasi Makassar Diberangkatkan dari Mekkah Ke Madinah

Dia (alam barzah) sebagai sekat, mereka ahli kubur atau ahli barzah bisa melihat dunia dan bisa melihat akhirat.

Mereka berada di satu tempat yang namanya Barzah bisa melihat dunia dan akhirat,’’ujarnya di Jakarta dilansir chanelsulsel.com yang dikutip dari mui.or.id

Selama di dunia, kata dia, manusia yang telah meninggal tidak dapat membawa gelar, jabatan, bahkan harta yang selama hidupnya dikejar.

Tetapi yang dapat dibawa sebagai bekal yang dapat menyelamatkan kita hanyalah amalan ibadah dan perbuatan baik selama hidup di dunia.

Dia mengatakan, terkait perhitungan amal baik dan buruk, Allah SWT telah menjelasknya dalam ayat berikut ini yaitu

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ

Artinya, ‘’Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.’’ (QS Al-Zalzalah: 7) .

وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

“Barang siapa yang mengerjakan keburukan seberat dzarrah, niscaya akan melihat (balasan)nya pula’’ (QS Al-Zalzalah: 8)


Jadi, menurut Kiai Nurul, sekecil apapun perbuatan baik dan buruk yang kita lakukan selama menjalani hidup di alam dunia, pasti akan dihitung Allah SWT.

Kiai Nurul menjelaskan, sebagai miniatur akhirat. manusia akan diperlihatkan Allah kenikmatan di akhirat bagi yang selalu melakukan ibadah dan perbuatan baik.

Tapi sebaliknya, Allah juga melihatkan siksaan bagi yang melakukan perbuatan buruk selama di dunia, meskipun itu sangat kecil, tapi imbasnya sudah bisa dialami saat di alam Barzah.

Lalu, sampai kapan manusia akan berada di alam barzah?

Kiai Nurul menjawab bahwa manusia akan berada di alam barzah sampai dengan hari kiamat tiba.

Saat itu, semua manusia yang berada di alam barzah akan dibangkitkan Allah. Allah SWT berfirman dalam surat Ghafir ayat 46:

ٱلنَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدْخِلُوٓا۟ ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ ٱلْعَذَابِ

“Kepada mereka diperlihatkan nereka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat) ‘”Masukan Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.”

Menurut Kiai Nurul, dalam ayat ini dijelaskan bahwa selama di alam barzah manusia diperlihatkan Allah SWT surga dan nereka.

Bahkan, meskipun diperlihatkan, tetapi sudah ada yang terkena imbasnya terutama bagi mereka yang suka berbuat dosa.

Bagi yang berbuat dosa, kata Kiai nurul, akan mendapatkan siksa kubur di alam barzah

Sampai-sampai, dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW pun berdoa agar terhindar dari siksa kubur. Berikut doa nya :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذَ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ومن عذاب النار، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا الْمَمَاتِ وَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَالِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, adzab nereka, cobaan hidup dan mati, dan fitnah Dajjal yang terhapus dari rahmat Allah.” (Sadam Al-Ghifari/ Nashih.***

Editor: Imran Said

Sumber: MUI.OR.ID


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah